Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan programkan peningkatan gizi bagi ibu hamil untuk mencegah kondisi gagal tumbuh (stunting) bagi bayi yang kelak dilahirkan.
"Penanganan stunting harus kita lakukan sejak dini dan diantisipasi mulai bayi masih dalam kandungan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Peningkatan gizi bagi ibu hamil, kata dia juga penguatan dari program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang kekurangan energi kronik (KEK) dan balita kurang gizi.
"Saya dari awal sudah menekankan bahwa penanganan kasus stunting merupakan bagian dari fokus bersama, melibatkan berbagai unsur termasuk camat, lurah dan kepala desa," katanya.
Bupati juga meminta peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mencegah dan menekan angka kasus penyakit tersebut.
"Peran TPPS sangat penting dalam melakukan pencegahan dini dan tim ini merupakan kerja lintas sektoral dalam rangka penanganan stunting," ujarnya.
Tugas awal tim tersebut kata bupati mengidentifikasi dan menginventarisasi wilayah yang membutuhkan perhatian khusus.
Bupati mengatakan, kasus stunting pada 2022 turun menjadi 2 persen dari sebelumnya mencapai 3,3 persen dan pada 2023 terus ditekan minimal angkanya tidak bertambah.
Bupati mengatakan, mulai RT/RW, Kades, Lurah, Camat, dan seluruh OPD turut andil dalam merumuskan program agar kasus stunting bisa turun dengan cara melakukan intervensi.
Ia mengatakan, upaya yang dilakukan termasuk sosialisasi sebelum menikah hingga pasangan tersebut memiliki anak yang terus dipantau perkembangannya.
"Bahkan kita juga menyampaikan kepada para penghulu yang ingin menikahkan agar memperhatikan usia calon pengantin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023