Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk membahas upaya mengantisipasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di daerah kepulauan itu.
"Rapat koordinasi ini kita gelar menyikapi mulai terjadinya antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU, dikhawatirkan terjadi kelangkaan karena stok cepat habis," kata Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Belitung Timur Khaidir Lutfi di Manggar, Jumat.
Rapat koordinasi membahas persoalan BBM itu dihadiri pihak pertamina, pengelola SPBU dan pihak kepolisian.
Lutfi mengatakan adanya kondisi mulai semrautnya di SPBU tersebut maka rapat koordinasi ini digelar untuk membahas langkah-langkah yang dilakukan dalam mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM.
"Rapat koordinasj ini digelar untuk mencari penyebab dan mencari solusi bersama agar pengalokasian BBM bersubsidi tepat sasaran kepada masyarakat dan nelayan," katanya.
Baca juga: Pemkab Belitung Timur optimalkan penerapan Kurikulum Merdeka di PAUD
Menurut Lutfi, terjadinya antrian panjang kendaraan di SPBU karena meningkatnya permintaan masyarakat untuk membeli BBM.
"Antrian kendaraan di SPBU terjadi karena meningkatnya permintaan BBM bersubsidi dan kami berharap ada pemantauan dan pengawasan bersama untuk penyaluran BBM subsidi tepat sasaran," ujarnya.
Kepala Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Hizkia Reiner Bontong menyampaikan bahwa pasokan BBM bersubsidi berjalan lancar dan apabila banyak permintaan maka secara bertahap pihaknya akan menambah kuota.
"Pasokan BBM subsidi untuk Kabupaten Belitung Timur lancar, jika memang banyak permintaan maka nanti akan secara bertahap kita tambah," katanya.
Baca juga: Dirut PT Timah resmikan Kantor Unit Produksi Belitung
Ia menjelaskan, kuota BBM untuk wilayah Belitung Timur sebesar 27.852 kilo liter dan pada 2023 jumlahnya akan ditambah.
"Tahun ini juga akan kita berlakukan secara efektif program MyPertamina untuk mengatur pendistribusian dan penjualan BBM di SPBU," katanya.
Ia mengatakan, dalam program MyPertamina setiap kendaraan wajib terdaftar di website subsidi tepat sasaran My Pertamina.
"Setiap kendaraan yang mengisi BBM itu tercatat, baik jenis dan nomor polisi (nopol) kendaraannya sehingga kecil peluang untuk mengisi secara berulang," katanya.
Baca juga: Kantor unit produksi Belitung PT Timah Tbk di Desa Lenggang diresmikan
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023