Bupati Bangka Mulkan mendorong para petani di daerah itu maksimal menggarap sawah guna meningkatkan produksi panen padi.
"Saya minta petani benar-benar maksimal atau serius menggarap lahan padi yang sudah tersedia agar produksi panen meningkat serta membantu pemenuhan beras masyarakat," kata Mulkan di Sungailiat, Bangka Belitung, Senin.
Petani perlu maksimal menggarap sawah karena dari 1.000 lebih hektare lahan sawah yang tersedia, hanya 812,4 hektare saja yang sudah digarap dengan musim tanam satu sampai dua kali setahun dengan kemampuan produksi panen padi mencapai total 10.233,04 ton.
"Dari data itu masih terdapat ratusan hektare sawah yang belum semua digarap petani dengan berbagai alasan mulai dari ketersediaan irigasi dan masalah lain," ujarnya.
Dia mengatakan lahan sawah yang dikelola petani tersebar di Mendo Barat, Puding Besar, Riau Silip, Merawang dan Kecamatan Pemali. Selain lahan sawah petani yang sudah dikelola tercatat seluas delapan hektare lahan sawah bekas penambangan biji timah.
"Lahan sawah bekas tambang biji timah hasil panen terlihat cukup baik meskipun belum mencapai puluhan ton per hektare atau masih di bawah tujuh ton per hektare," kata dia.
Mulkan optimis jika semua lahan sawah digarap oleh petani, akan mengurangi ketergantungan kebutuhan beras pasokan dari luar pulau Bangka.
"Diketahui kebutuhan pokok beras masyarakat di Kabupaten Bangka dan kebutuhan lain masih mengandalkan pasokan dari daerah luar pulau Bangka seperti Lampung, Palembang dan pulau Jawa," ujar Mulkan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Bangka sampai akhir 2021, kemampuan produksi panen padi mencapai rata-rata 3.742 ton lebih atau mengalami peningkatan produksi dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 3.379 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya minta petani benar-benar maksimal atau serius menggarap lahan padi yang sudah tersedia agar produksi panen meningkat serta membantu pemenuhan beras masyarakat," kata Mulkan di Sungailiat, Bangka Belitung, Senin.
Petani perlu maksimal menggarap sawah karena dari 1.000 lebih hektare lahan sawah yang tersedia, hanya 812,4 hektare saja yang sudah digarap dengan musim tanam satu sampai dua kali setahun dengan kemampuan produksi panen padi mencapai total 10.233,04 ton.
"Dari data itu masih terdapat ratusan hektare sawah yang belum semua digarap petani dengan berbagai alasan mulai dari ketersediaan irigasi dan masalah lain," ujarnya.
Dia mengatakan lahan sawah yang dikelola petani tersebar di Mendo Barat, Puding Besar, Riau Silip, Merawang dan Kecamatan Pemali. Selain lahan sawah petani yang sudah dikelola tercatat seluas delapan hektare lahan sawah bekas penambangan biji timah.
"Lahan sawah bekas tambang biji timah hasil panen terlihat cukup baik meskipun belum mencapai puluhan ton per hektare atau masih di bawah tujuh ton per hektare," kata dia.
Mulkan optimis jika semua lahan sawah digarap oleh petani, akan mengurangi ketergantungan kebutuhan beras pasokan dari luar pulau Bangka.
"Diketahui kebutuhan pokok beras masyarakat di Kabupaten Bangka dan kebutuhan lain masih mengandalkan pasokan dari daerah luar pulau Bangka seperti Lampung, Palembang dan pulau Jawa," ujar Mulkan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Bangka sampai akhir 2021, kemampuan produksi panen padi mencapai rata-rata 3.742 ton lebih atau mengalami peningkatan produksi dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 3.379 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023