Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan daerah itu bebas kasus penyakit kulit atau frambusia berdasarkan hasil skrining di semua sasaran oleh tim Kementerian Kesehatan RI.
"Sampai saat ini wilayah Kabupaten Bangka yang terdiri dari delapan kecamatan dan 62 desa dinyatakan aman dari kasus penyakit kulit frambusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti di Sungailiat, Rabu.
Dia mengatakan hasil skrining atau pengecekan langsung ke masyarakat oleh tim kesehatan sebagai dasar riil di lapangan untuk dinyatakan daerah zero frambusia.
"Suatu daerah dinyatakan zero berdasarkan dua faktor yakni hasil skrining dan ada kasus namun tidak melapor sehingga tidak diketahui," kata dia.
Meksipun frambusia merupakan penyakit kulit, kata dia, jika tidak mendapat perawatan kesehatan dapat menyebar ke tulang pasien.
"Saya sarankan jika ada masyarakat mengalami gangguan kesehatan pada kulit jangan dianggap ringan harus segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat guna mendapat perawatan kesehatan," jelas dia.
Sedangkan untuk filariasis kata Then Suyanti akan dilakukan skrining tahun 2024 dengan harapan tidak ditemukan kasus filariasis atau infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria.
Dalam pencegahan kasus frambusia dan filariasis pemerintah Kabupaten Bangka sebelumnya berhasil mendapat sertifikat dan Kementerian Kesehatan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan diterima oleh Bupati Bangka Mulkan.
Sertifikat tersebut merupakan bentuk komitmen bersama bebas dari penyakit frambusia dan eliminasi filariasis untuk kabupaten dan kota di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Sampai saat ini wilayah Kabupaten Bangka yang terdiri dari delapan kecamatan dan 62 desa dinyatakan aman dari kasus penyakit kulit frambusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti di Sungailiat, Rabu.
Dia mengatakan hasil skrining atau pengecekan langsung ke masyarakat oleh tim kesehatan sebagai dasar riil di lapangan untuk dinyatakan daerah zero frambusia.
"Suatu daerah dinyatakan zero berdasarkan dua faktor yakni hasil skrining dan ada kasus namun tidak melapor sehingga tidak diketahui," kata dia.
Meksipun frambusia merupakan penyakit kulit, kata dia, jika tidak mendapat perawatan kesehatan dapat menyebar ke tulang pasien.
"Saya sarankan jika ada masyarakat mengalami gangguan kesehatan pada kulit jangan dianggap ringan harus segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat guna mendapat perawatan kesehatan," jelas dia.
Sedangkan untuk filariasis kata Then Suyanti akan dilakukan skrining tahun 2024 dengan harapan tidak ditemukan kasus filariasis atau infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria.
Dalam pencegahan kasus frambusia dan filariasis pemerintah Kabupaten Bangka sebelumnya berhasil mendapat sertifikat dan Kementerian Kesehatan yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan diterima oleh Bupati Bangka Mulkan.
Sertifikat tersebut merupakan bentuk komitmen bersama bebas dari penyakit frambusia dan eliminasi filariasis untuk kabupaten dan kota di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023