Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin menyampaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah itu pada tahun 2022 meningkat 0,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 71,69 pada 2021 menjadi 72,24.
"IPM Babel rata-rata meningkat dan ini menunjukkan pembangunan manusia di Babel terus mengalami kemajuan," kata Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Senin.
IPM Babel juga terus membaik seiring dengan penanganan pandemi COVID-19 yang berjalan baik dan pemulihan kinerja ekonomi yang berpengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita yang disesuaikan.
Sedangkan untuk persentase penduduk miskin di Babel pada September 2022 sebesar 4,61 persen atau turun 0,06 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang mencapai 4,67 persen. Namun jika dibandingkan pada Maret 2022 mengalami kenaikan 0,16 persen.
Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Persentase penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per bulan di bawah garis kemiskinan.
Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
"TPT Babel dari hasil Sakernas pada Agustus 2022 sebesar 4,77 persen. Ini berarti dari 100 orang angkatan kerja terdapat lima orang pengangguran. Pada 2022 TPT mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021," kata Ridwan.
Ridwan menambahkan laju pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp95,28 triliun dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp57,80 triliun.
"Ekonomi Babel tumbuh positif di angka 4,40 persen lebih kecil dibanding tahun 2021 sebesar 5,05 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kondisi ekonomi dunia tidak stabil," ujarnya.
Sedangkan untuk rasio gini Babel naik 0,019 poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 0,236. Babel masih menjadi provinsi dengan rasio gini terendah secara nasional. Indeks gini adalah indikator tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh atau rasio gini di Babel pada September 2022 terendah se-Indonesia yaitu 0,255.
Pada 2022 pendapatan/penerimaan daerah Babel untuk PAD ditargetkan Rp2,515 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,853 triliun atau terealisasi 113,44 persen.
"Belanja daerah pada tahun 2022 ditargetkan sebesar Rp2,956 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,403 triliun lebih atau sebesar 81,31 persen, sedangkan pembiayaan daerah pada 2022 dianggarkan sebesar Rp440 miliar dan berhasil direalisasikan sebesar Rp495 miliar atau 112,51 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"IPM Babel rata-rata meningkat dan ini menunjukkan pembangunan manusia di Babel terus mengalami kemajuan," kata Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Senin.
IPM Babel juga terus membaik seiring dengan penanganan pandemi COVID-19 yang berjalan baik dan pemulihan kinerja ekonomi yang berpengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita yang disesuaikan.
Sedangkan untuk persentase penduduk miskin di Babel pada September 2022 sebesar 4,61 persen atau turun 0,06 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang mencapai 4,67 persen. Namun jika dibandingkan pada Maret 2022 mengalami kenaikan 0,16 persen.
Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Persentase penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per bulan di bawah garis kemiskinan.
Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
"TPT Babel dari hasil Sakernas pada Agustus 2022 sebesar 4,77 persen. Ini berarti dari 100 orang angkatan kerja terdapat lima orang pengangguran. Pada 2022 TPT mengalami penurunan sebesar 0,26 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021," kata Ridwan.
Ridwan menambahkan laju pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp95,28 triliun dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp57,80 triliun.
"Ekonomi Babel tumbuh positif di angka 4,40 persen lebih kecil dibanding tahun 2021 sebesar 5,05 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kondisi ekonomi dunia tidak stabil," ujarnya.
Sedangkan untuk rasio gini Babel naik 0,019 poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 0,236. Babel masih menjadi provinsi dengan rasio gini terendah secara nasional. Indeks gini adalah indikator tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh atau rasio gini di Babel pada September 2022 terendah se-Indonesia yaitu 0,255.
Pada 2022 pendapatan/penerimaan daerah Babel untuk PAD ditargetkan Rp2,515 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,853 triliun atau terealisasi 113,44 persen.
"Belanja daerah pada tahun 2022 ditargetkan sebesar Rp2,956 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,403 triliun lebih atau sebesar 81,31 persen, sedangkan pembiayaan daerah pada 2022 dianggarkan sebesar Rp440 miliar dan berhasil direalisasikan sebesar Rp495 miliar atau 112,51 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023