Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan anggaran Rp1,5 miliar untuk kegiatan operasi pasar murah bersubsidi.
"Operasi pasar murah bersubsidi ini kita gelar di 14 titik dan 75 persen dari paket sembilan bahan pokok yang dijual itu disubsidi pemerintah," kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan Harli Agusta di Manggar, Sabtu.
Ia menjelaskan operasi pasar murah bersubsidi ini rutin digelar setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri sebagai upaya pemerintah untuk stabilisasi harga bahan kebutuhan pokok yang cenderung naik.
"Kenaikkan harga sulit dibendung, kita hanya bisa mengendalikan jangan sampai kenaikkannya sulit dijangkau konsumen," katanya.
Baca juga: Belitung Timur gelar pasar murah bahan pokok bersubsidi
Menurut dia, operasi pasar murah bersubsidi untuk bahan kebutuhan pokok merupakan bagian dari solusi untuk mengendalikan harga pasar.
"Operasi pasar murah ini ditujukan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang datanya sudah ada di Dinas Sosial Belitung Timur yaitu sebanyak 10.400 KPM," ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah penerima bantuan paket sembako Bersubsidi pada 2023 bertambah jika dibandingkan pada 2022 yang hanya tercatat sebanyak 8.304 warga.
"Kita menyalurkan sesuai data di DTKS yang disesuaikan dengan perencanaan dan kemampuan keuangan daerah," ujarnya.
Baca juga: Belitung Timur gelar operasi pasar sembako bersubsidi
Ia menjelaskan, pasar murah bahan kebutuhan pokok dijual dengan harga bersubsidi senilai Rp124.500 per paket yang berisikan beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu.
Pelaksanaan operasi pasar murah kata dia juga merupakan upaya dalam pengendalian inflasi daerah khususnya di Kabupaten Belitung Timur.
"Kabupaten Belitung Timur saat ini belum termasuk ke dalam kota indeks harga konsumen (IHK), namun pada 2024 akan menjadi bagian kota IHK yang angka inflasinya akan dipantau pemerintah pusat," ujarnya.
Editor : Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023