Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta nelayan menggunakan teknologi "global positioning system" (GPS) untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan.

"GPS ini merupakan teknologi yang berbasis satelit, dengan menggunakan teknologi ini nelayan bisa menentukan titik koordinat tempat berkumpul ikan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Kamis.

Bupati menjelaskan pengembangan teknologi GPS bagi para nelayan bekerja sama dengan PT Era Jaya sebagai perusahaan penyedia barang dan sumber daya manusia profesional.

Teknologi GPS, kata Bupati, juga bagian dari pengembangan teknologi sistem informasi daerah potensial penangkapan ikan (Sidolpin).

"Alat ini bisa mendeteksi ikan melalui darah dan kantong udara dan kita saat ini juga sedang melakukan kajian kerja sama dengan Kementerian Kelautan untuk mendeteksi cumi, karena cumi dan ikan berbeda, yang mana cumi tak memiliki darah maupun kantong udara," jelasnya.

Bupati berharap para nelayan dapat memanfaatkan teknologi yang ada dalam menangkap ikan untuk peningkatan produksi.

"Selama ini para nelayan hanya meraba-raba titik tangkap yang kadang-kadang hasilnya tidak maksimal, dengan teknologi GPS yang berbasis satelit kita harapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan," ujarnya.

Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi mengatakan sejumlah nelayan sudah mengikuti pelatihan penggunaan teknologi GPS agar mereka benar-benar paham cara menggunakannya.

"Nelayan kita berikan pelatihan teknologi yang bekerja sama dengan PT Era Jaya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi satelit," ujarnya.

Imam mengatakan, GPS ini sebagai alat bantu menangkap ikan agar produksi perikanan tangkap lebih besar.

"Pada 2022 produksi perikanan tangkap tercatat 27.230 ton dan saya berharap pada 2023 lebih meningkat dengan menggunakan teknologi GPS," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023