Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu menyebutkan jangan sampai sawit menjadi penyebab inflasi, karena harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung cenderung fluktuatif. 

“Saya mendapat keluhan, khususnya dari para petani, di mana Nilai Tukar Petani (NTP) masih rendah, terutama sawit, karena harganya yang memang fluktuatif,” kata Pj Gubernur Suganda di Pangkalpinang, Senin. 

Ia mengatakan untuk itu diadakan pertemuan dengan sejumlah perusahaan dan petani sawit untuk mencari solusi dan menyerap aspirasi agar sektor persawitan tidak menjadi salah satu penyumbang inflasi.

“Dua bulan ini, Kepulauan Babel jadi pengendali inflasi terbaik se-Indonesia. Ini belum pernah terjadi di Kepulauan Babel. April dan Mei kita terbaik di Indonesia. Tentunya ini tak lepas dari peran seluruh pihak dan stakeholder,” katanya. 

“Kalau kemarin harga cabai dan ikan sudah bisa kita atasi, sekarang kami dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel mohon masukan dan arahan sebagai upaya kita semua dalam menjaga harga TBS sawit ini,” katanya. 

Ia mengharapkan dengan digelarnya pertemuan bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) tersebut, dapat ditemukan solusi terkait harga sawit yang saat ini fluktuatif.

“Semoga dengan pertemuan ini kita menemukan solusi, jangan sampai harga sawit ini menjadi salah satu penyebab inflasi di kita,” katanya. 

Ketua Gapki Dato Ramli Sutanegara mengucapkan terima kasih atas inisiasi yang dilakukan Pj Gubernur Suganda untuk berdialog dan berdiskusi langsung bersama Gapki terkait sawit di Babel.

Menurut dia harga sawit sekarang fluktuatif dan apabila tak segera diatasi akan banyak yang terdampak termasuk para petani.

“Semoga dengan pertemuan hari ini, kita semua bisa mencari solusi, bagaimana caranya supaya harga TBS sawit di Kepulauan Babel ini tetap terjaga,” katanya.

Pewarta: Chandrika Purnama Dewi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023