Stasiun Meteorologi Kelas III Tanjung Pandan mengatakan wilayah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini sudah memasuki fase musim kemarau.
"Saya ingatkan seluruh masyarakat bahwa secara umum Belitung sudah memasuki musim kemarau," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Kelas III Tanjung Pandan Ridwanto di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia mengatakan musim kemarau di Belitung diperkirakan berlangsung mulai Juli hingga September mendatang.
Kondisi ini ditandai dengan berkurangnya potensi pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan di wilayah Belitung.
Meskipun kemarau, kata dia, Belitung masih berpotensi dilanda hujan lokal dengan intensitas yang ringan.
"Kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas yang ringan dan bersifat lokal di wilayah Belitung masih ada meskipun kemarau," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu selama berlangsung musim kemarau.
Stasiun Meteorologi Kelas III HAS Hanandjoeddin Belitung akan melakukan pemantauan titik api di wilayah itu.
"Kami juga melakukan pemantauan dan apabila ditemukan titik api kami akan segera melaporkan," katanya.
Potensi ancaman lainnya berupa kekeringan.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat menghemat penggunaan air bersih.
"Salah satu dampak dari kemarau adalah kekeringan baik di lahan pertanian dan sumber air bersih masyarakat jadi salah satu upaya pencegahan adalah menghemat air," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya ingatkan seluruh masyarakat bahwa secara umum Belitung sudah memasuki musim kemarau," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Kelas III Tanjung Pandan Ridwanto di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia mengatakan musim kemarau di Belitung diperkirakan berlangsung mulai Juli hingga September mendatang.
Kondisi ini ditandai dengan berkurangnya potensi pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan di wilayah Belitung.
Meskipun kemarau, kata dia, Belitung masih berpotensi dilanda hujan lokal dengan intensitas yang ringan.
"Kemungkinan terjadinya hujan dengan intensitas yang ringan dan bersifat lokal di wilayah Belitung masih ada meskipun kemarau," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu selama berlangsung musim kemarau.
Stasiun Meteorologi Kelas III HAS Hanandjoeddin Belitung akan melakukan pemantauan titik api di wilayah itu.
"Kami juga melakukan pemantauan dan apabila ditemukan titik api kami akan segera melaporkan," katanya.
Potensi ancaman lainnya berupa kekeringan.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat menghemat penggunaan air bersih.
"Salah satu dampak dari kemarau adalah kekeringan baik di lahan pertanian dan sumber air bersih masyarakat jadi salah satu upaya pencegahan adalah menghemat air," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023