Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2023 di angka indeks 111,42 atau turun 2,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya 114,80.
"Penurunan NTP ini karena harga yang diterima petani (It) turun 2,35 persen, sementara harga yang dibayar oleh petani (Ib) naik 0,61 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan penurunan NTP pada Juni 2023 dipengaruhi oleh turunnya NTP pada tiga subsektor pertanian, yaitu Subsektor tanaman pangan sebesar 0,66 persen, subsektor tanaman perkebunan Rakyat sebesar 3,89 persen, serta subsektor perikanan sebesar 0,38 persen.
"Sebaliknya untuk subsektor hortikultura dan subsektor peternakan sebesar mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,21 persen dan 2,78 persen," ujarnya.
Ia menyatakan indeks harga yang diterima petani (It) merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2023, secara umum It turun 2,35 persen dibanding It Mei 2023, yaitu dari 135,27 menjadi 132,09.
Penurunan It pada Juni 2023 disebabkan oleh turunnya It pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,30 persen. Sebaliknya, It yang mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,11 persen.
Selanjutnya subsektor tanaman hortikultura sebesar 2,86 persen, subsektor peternakan sebesar 3,27 persen, serta subsektor perikanan sebesar 0,16 persen.
"Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Penurunan NTP ini karena harga yang diterima petani (It) turun 2,35 persen, sementara harga yang dibayar oleh petani (Ib) naik 0,61 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan penurunan NTP pada Juni 2023 dipengaruhi oleh turunnya NTP pada tiga subsektor pertanian, yaitu Subsektor tanaman pangan sebesar 0,66 persen, subsektor tanaman perkebunan Rakyat sebesar 3,89 persen, serta subsektor perikanan sebesar 0,38 persen.
"Sebaliknya untuk subsektor hortikultura dan subsektor peternakan sebesar mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,21 persen dan 2,78 persen," ujarnya.
Ia menyatakan indeks harga yang diterima petani (It) merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2023, secara umum It turun 2,35 persen dibanding It Mei 2023, yaitu dari 135,27 menjadi 132,09.
Penurunan It pada Juni 2023 disebabkan oleh turunnya It pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,30 persen. Sebaliknya, It yang mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,11 persen.
Selanjutnya subsektor tanaman hortikultura sebesar 2,86 persen, subsektor peternakan sebesar 3,27 persen, serta subsektor perikanan sebesar 0,16 persen.
"Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023