Irak mengutuk pembakaran Al Quran di depan kantor kedutaannya di Denmark pada Senin (24/7) dan menyebutkan bahwa staf Kedutaan Besar Denmark di Baghdad sudah meninggalkan Irak setelah aksi protes berlangsung di sana.

Kementerian Luar Negeri Irak mendesak pihak berwenang di negara-negara Uni Eropa untuk "segera mempertimbangkan kembali prinsip kebebasan berekspresi dan hak berdemonstrasi".

Sementara itu, juru bicara Kemenlu Irak mengatakan staf kedutaan Denmark sudah meninggalkan Irak dua hari lalu, tapi tidak memberikan keterangan terperinci soal alasan maupun kapan persisnya staf asal Denmark itu meninggalkan Irak.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Denmark mengatakan kedutaan negara itu di Baghdad sudah tutup sejak 22 Juli karena libur musim panas.

"Kami belum menarik diri dari Irak," kata jubir Kemenlu Denmark.

Jubir tersebut juga menolak memberikan komentar soal apakah staf yang dimaksud itu memang sudah meninggalkan Irak selama penutupan kedutaan.

Gelombang demonstrasi telah melanda Iran dan Irak setelah Denmark dan Swedia membiarkan aksi pembakaran Al Quran berlangsung --atas dalih melindungi hak menyatakan pendapat.

Para pengunjuk rasa di Irak bahkan membakar kantor kedutaan Swedia di Baghdad pada Kamis (20/7) pekan lalu.

Pada Senin, dua demonstran anti Islam membakar sebuah Al Quran di depan Kedubes Irak di Kopenhagen --ibu kota Denmark. Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan ia mengutuk aksi tersebut.

"Aksi-aksi provokatif dan memalukan ini tidak mewakili pandangan Pemerintah Denmark. Saya menyerukan kepada semua pihak untuk menurunkan ketegangan --jangan pernah menggunakan kekerasan dalam bertindak," kata Rasmussen melalui cuitan.

Di Baghdad, para pengunjuk rasa pada Sabtu (22/7) berkumpul di tengah penjagaan keamanan yang ketat.

Jembatan-jembatan yang mengarah ke Zona Hijau --kawasan kantor kedutaan banyak negara-- ditutup setelah para demonstran mencoba mendekati Kedutaan Besar Denmark.

Sumber: Reuters

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023