Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggandeng mahasiswa di daerah itu untuk membantu penanganan sampah guna mewujudkan kota yang bersih.
Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Selasa, mengatakan masalah sampah yang selama ini menjadi persoalan di tengah masyarakat harus ditangani secara terpadu, termasuk menggandeng mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sepintu Sedulang Bangka.
"Saya berharap nantinya mahasiswa ikut berperan membantu pemerintah daerah memberikan edukasi pemahaman langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, disiplin membuang sampah pada tempat yang disediakan," katanya.
Menurut dia, sejumlah tempat atau bak sampah di pinggir jalan, utama Kota Sungailiat sengaja dibongkar guna menciptakan kota yang bersih dan indah.
"Saya mendorong mahasiswa aktif melakukan inovasi sebagai terobosan baru terutama dalam penanganan dan pengolahan sampah sehingga memberikan manfaat baik bagi daerah dan masyarakat, seperti gerakan pembuatan kotak sampah di pemukiman penduduk dan yang lain," kata Mulkan.
Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sepintu Sedulang dapat berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan maupun kelurahan serta kelompok swadaya masyarakat agar penanganan sampah benar-benar dapat maksimal.
Bupati mengatakan, penanganan sampah menjadi perhatian serius karena volume sampah mengalami peningkatan seiring dengan jumlah penduduk dan kawasan pemukiman yang bertambah.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka, volume sampah organik dan non organik mencapai 60 ton per hari. Jumlah itu kalau tidak segera ditangani dengan benar akan berpotensi menjadi persoalan sosial di masyarakat.
Kepala DLH Kabupaten Bangka, Ismir Rahmaddinianto berharap Mahasiswa Sepintu Sedulang dapat menjadi "role model" dalam penanggulangan ataupun tata kelola persampahan.
"Kabupaten Bangka memiliki metode penanganan sampah yakni melalui bank sampah induk maupun bank sampah unit," kata Ismir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Selasa, mengatakan masalah sampah yang selama ini menjadi persoalan di tengah masyarakat harus ditangani secara terpadu, termasuk menggandeng mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sepintu Sedulang Bangka.
"Saya berharap nantinya mahasiswa ikut berperan membantu pemerintah daerah memberikan edukasi pemahaman langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, disiplin membuang sampah pada tempat yang disediakan," katanya.
Menurut dia, sejumlah tempat atau bak sampah di pinggir jalan, utama Kota Sungailiat sengaja dibongkar guna menciptakan kota yang bersih dan indah.
"Saya mendorong mahasiswa aktif melakukan inovasi sebagai terobosan baru terutama dalam penanganan dan pengolahan sampah sehingga memberikan manfaat baik bagi daerah dan masyarakat, seperti gerakan pembuatan kotak sampah di pemukiman penduduk dan yang lain," kata Mulkan.
Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sepintu Sedulang dapat berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan maupun kelurahan serta kelompok swadaya masyarakat agar penanganan sampah benar-benar dapat maksimal.
Bupati mengatakan, penanganan sampah menjadi perhatian serius karena volume sampah mengalami peningkatan seiring dengan jumlah penduduk dan kawasan pemukiman yang bertambah.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka, volume sampah organik dan non organik mencapai 60 ton per hari. Jumlah itu kalau tidak segera ditangani dengan benar akan berpotensi menjadi persoalan sosial di masyarakat.
Kepala DLH Kabupaten Bangka, Ismir Rahmaddinianto berharap Mahasiswa Sepintu Sedulang dapat menjadi "role model" dalam penanggulangan ataupun tata kelola persampahan.
"Kabupaten Bangka memiliki metode penanganan sampah yakni melalui bank sampah induk maupun bank sampah unit," kata Ismir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023