Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengikuti kick off Pencanangan Pelayanan KB Nusantara secara virtual di Rumkit BAN 02.08.02 Kota Pangkalpinang.

Kegiatan pencanangan pelayanan KB nusantara itu dibuka oleh Kepala BKKBN RI, DR (HC) dr.Hasto Wardoyo SpOG (K) dan dihadiri Kepala BKKBN Babel M.Irzal, Komandan Korem 045/GAYA, Brigjen Agustinus Dedy Prasetyo, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pangkalpinang, Agustu Affendi beserta staff TNI dan BKKBN Babel.

Diawal sambutannya Hasto mengucapkan terimakasih karena telah menguatkan peran TNI dan jajaran faskes untuk bahu membahu meningkatkan pelayanan kontrasepsi di daerah.

Mengusung Tema "Kolaborasi pelayanan KB Nusantara dalam percepatan penurunan stunting" momentum ini sangat penting karena penurunan stunting ditargetkan diangka 14 persen pada tahun  2024 dan perlu kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB agar berdampak pada penurunan stunting.

Dari tema itu bertujuan pentingnya peranan semua pihak agar meningkatkan cakupan KB modern serta meningkatkan komitmen dan provider medis guna mencapai keberhasilan program bangga kencana.

Melalui serangkaian kegiatan dalam pencanangan pekan pelayanan KB di seluruh fasyankes TNI, Perwakilan BKKBN se-Indonesia juga berupaya menurunkan angka stunting didaerah dengan target  pelayanan 1.000 aseptor di seluruh Indonesia. 

"Upaya kita untuk mempertahankan kepesertaan kontrasepsi meski MKJP kita belum menggembirakan namun ini menunjukkan angka rata-rata perempuan hamil sudah dibawah 21 persen. Terimakasih telah bergerak bersama," ujarnya.

Kepala Perwakikan BKKBN Babel, M.Irzal mengatakan BKKBN Pusat menggandeng TNI AD karena peran aparat TNI AD sangat dibutuhkan untuk bisa bergerak menjadi aseptor KB meski BKKBN Babel juga ada Kader, Tim Pendamping Keluarga dan Satgas Stunting di daerah.

BKKBN Babel menargetkan layanan pemasangan semua alat kontrasepsi mencapai 25.000 karena yang belum terlayani masih ada sekitar 13.000 dan berdasarkan data sistem informasi keluarga (SIK) baru 74 persen pasangan usia subur yang sudah ber-KB dari 180 ribu pasangan.

"Layanan KB ini untuk mengatur jarak kelahiran dan merencanakan kelahiran serta bagaimana kesehatan reproduksi tetap terjaga. Ini juga upaya kita menurunkan stunting agar bisa di angka 14 persen 2024 nanti," ujarnya.

Kegiatan pelayanan KB serentak dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia ini di mulai tanggal 26 September hingga 10 Oktober 2023 di seluruh Fasilitas layanan kesehatan pemerintah, swasta dan TNI.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023