Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan) Republik Indonesia Jan Samuel Maringka mendorong pondok pesantren (ponpes) untuk ikut menyukseskan gerakan nasional menanam pangan, guna mencegah krisis pangan bangsa ini.
"Saya mengajak pimpinan pondok pesantren dan para santri untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan melalui gerakan menanam di lingkungan ponpes sendiri, sebagai upaya dalam menghadapi krisis pangan," kata Jan Samuel Maringka dalam kunjungan kerjanya di Ponpes An Nawawi Membalong Belitung, Kamis.
Ia mengatakan dengan gerakan menanam ini sebagai upaya mencegah terbatasnya ketersediaan pangan di tahun-tahun mendatang, agar tidak bernasib sama seperti beberapa negara lainnya yang mengalami kesulitan ketersediaan pangan.
"Keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," katanya.
Ia menyatakan sektor pertanian memiliki kontribusi yang amat besar bagi proses pembangunan di Indonesia. Pertanian merupakan sektor yang aman vital dalam memenuhi kebutuhan hidup utama masyarakat.
"Melalui gerakan menanam ini, mari kita jaga pangan masa sekarang untuk menjaga pangan di masa mendatang," ujarnya.
Baca juga: Kementan gelar gerakan menanam di Ponpes Belitung
Menurut dia saat ini tantangan pertanian di Indonesia yaitu adanya ancaman perubahan iklim El Nino, alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
"Mayoritas petani Indonesia adalah petani lahan kurang dari 0,4 hektare (gurem), mayoritas petani berusia tua atau di atas 45 tahun dan kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian," katanya.
Dalam kunjungan kerja Irjen Kementan Republik Indonesia di Ponpes An Nawawi Membalong, selain dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW juga menyerahkan 75 batang bibit buah dan 150 kilogram pupuk kandang kepada pimpinan Ponpes An Nawawi Membalong Kyai Cherizudin Amin, untuk mendorong semua lapisan masyarakat khususnya generasi muda pondok pesantren untuk gemar menanam pohon.
Baca juga: Kementan: Babel manfaatkan bekas tambang sebagai embung pertanian
Baca juga: Kementan lakukan gerakan penanganan el nino di 100 kabupaten
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya mengajak pimpinan pondok pesantren dan para santri untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan melalui gerakan menanam di lingkungan ponpes sendiri, sebagai upaya dalam menghadapi krisis pangan," kata Jan Samuel Maringka dalam kunjungan kerjanya di Ponpes An Nawawi Membalong Belitung, Kamis.
Ia mengatakan dengan gerakan menanam ini sebagai upaya mencegah terbatasnya ketersediaan pangan di tahun-tahun mendatang, agar tidak bernasib sama seperti beberapa negara lainnya yang mengalami kesulitan ketersediaan pangan.
"Keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," katanya.
Ia menyatakan sektor pertanian memiliki kontribusi yang amat besar bagi proses pembangunan di Indonesia. Pertanian merupakan sektor yang aman vital dalam memenuhi kebutuhan hidup utama masyarakat.
"Melalui gerakan menanam ini, mari kita jaga pangan masa sekarang untuk menjaga pangan di masa mendatang," ujarnya.
Baca juga: Kementan gelar gerakan menanam di Ponpes Belitung
Menurut dia saat ini tantangan pertanian di Indonesia yaitu adanya ancaman perubahan iklim El Nino, alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.
"Mayoritas petani Indonesia adalah petani lahan kurang dari 0,4 hektare (gurem), mayoritas petani berusia tua atau di atas 45 tahun dan kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian," katanya.
Dalam kunjungan kerja Irjen Kementan Republik Indonesia di Ponpes An Nawawi Membalong, selain dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW juga menyerahkan 75 batang bibit buah dan 150 kilogram pupuk kandang kepada pimpinan Ponpes An Nawawi Membalong Kyai Cherizudin Amin, untuk mendorong semua lapisan masyarakat khususnya generasi muda pondok pesantren untuk gemar menanam pohon.
Baca juga: Kementan: Babel manfaatkan bekas tambang sebagai embung pertanian
Baca juga: Kementan lakukan gerakan penanganan el nino di 100 kabupaten
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023