Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menyusun rencana induk (Master plan) kota pintar "Smart City" guna perencanaan tata kelola kota yang terintegrasi berbasis teknologi informasi.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bangka, Tedy Sudarsono di Sungailiat, Selasa mengatakan, dengan tersusunnya rencana induk kota pintar diharapkan kedepannya dapat mewujudkan misi dan visi pembangunan berbasis teknologi informasi atau platform digital yang cerdas.
Ada enam dimensi kota pintar dalam rencana induk yang berhasil didokumenkan meliputi, tata kelola "Smart Governance" atau Trec Matras, "Branding" dengan memilih merek Gerbang Dewi , kemudian pada sektor ekonomi yang menyangkut keamanan pangan.
Selanjutnya kata Tedy Sudarsono, dimensi "Smart Living" atau Sister Desi, kondisi masyarakat "Society" Gerbang Mulya dan "Enviroment" atau lingkungan hidup dengan sebutan Sipetarung.
"Rencana induk kota pintar digarap selama empat bulan dengan melibatkan instansi pemerintah, swasta, akademis dan pihak pendukung yang lain," kata dia.
Pengembangan konsep kota pintar kata Tedy, setelah sebelumnya Kabupaten Bangka ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), menjadi salah satu daerah di Indonesia yang ikut program 100 "Smart City".
Pengembangan konsep kota pintar, merupakan terobosan baru dengan memanfaatkan suatu kecanggihan teknologi informasi yang inovatif dan kreatif sehingga diharapkan mampu mengatasi permasalahan sosial yang semakin berkembang serta kompleks.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bangka, Tedy Sudarsono di Sungailiat, Selasa mengatakan, dengan tersusunnya rencana induk kota pintar diharapkan kedepannya dapat mewujudkan misi dan visi pembangunan berbasis teknologi informasi atau platform digital yang cerdas.
Ada enam dimensi kota pintar dalam rencana induk yang berhasil didokumenkan meliputi, tata kelola "Smart Governance" atau Trec Matras, "Branding" dengan memilih merek Gerbang Dewi , kemudian pada sektor ekonomi yang menyangkut keamanan pangan.
Selanjutnya kata Tedy Sudarsono, dimensi "Smart Living" atau Sister Desi, kondisi masyarakat "Society" Gerbang Mulya dan "Enviroment" atau lingkungan hidup dengan sebutan Sipetarung.
"Rencana induk kota pintar digarap selama empat bulan dengan melibatkan instansi pemerintah, swasta, akademis dan pihak pendukung yang lain," kata dia.
Pengembangan konsep kota pintar kata Tedy, setelah sebelumnya Kabupaten Bangka ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), menjadi salah satu daerah di Indonesia yang ikut program 100 "Smart City".
Pengembangan konsep kota pintar, merupakan terobosan baru dengan memanfaatkan suatu kecanggihan teknologi informasi yang inovatif dan kreatif sehingga diharapkan mampu mengatasi permasalahan sosial yang semakin berkembang serta kompleks.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023