Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melibatkan peran dokter spesialis anak untuk mempercepat penanganan kasus stunting di daerah itu.
Penjabat Bupati Bangka M Haris di Sungailiat, Senin, mengatakan dilibatkannya dokter spesialis anak dalam membantu penanganan stunting merupakan upaya realistis, karena ditangani langsung oleh ahli yang membidangi kesehatan anak.
"Saya minta Dinas Kesehatan dapat mengatur jadwal dokter spesialis turun ke lapangan bersama tim tugas stunting, terutama di desa lokasi fokus stunting guna memberikan edukasi ke masyarakat maupun penanganannya," kata M Haris.
Dengan dilibatkan dokter spesialis anak, dia optimistis permasalahan kesehatan balita dapat yang sebagian besar berada di wilayah desa dapat ditangani.
Dia minta organisasi perangkat daerah yang terkoordinasi dalam tim penurunan stunting saling bekerja sama, sehingga realisasi Kabupaten Bangka nihil stunting pada tahun 2024 dapat terwujud.
Ia mengatakan penanganan stunting menjadi perhatian serius, pola kerja sama yang kuat harus benar-benar dijalankan, termasuk peran kepala dinas untuk memperhatikan kesehatan balita di desa masing - masing.
M Haris mengajak pihak swasta membantu pemerintah menangani stunting melalui program tanggung jawab sosial (CSR).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Then Suyanti mengatakan sebanyak empat orang dokter spesialis anak akan dilibatkan membantu penanganan stunting.
"Ada empat orang dokter spesialis anak yang dilibatkan dan sebelumnya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit tempat para dokter bertugas dalam melayani masyarakat," ucapnya.
Berdasarkan data prevalensi balita stunting di Kabupaten Bangka terhitung dari akhir Agustus 2023 sampai 17 Oktober 2023, angka kasus stunting yang tersebar di 10 lokasi fokus stunting tercatat 320 kasus atau 1,33 persen dari jumlah balita. Angka kasus tersebut lebih rendah dibanding angka kasus stunting di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 18,5 persen, sementara angka stunting nasional tahun 2022, yakni 21,6 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Penjabat Bupati Bangka M Haris di Sungailiat, Senin, mengatakan dilibatkannya dokter spesialis anak dalam membantu penanganan stunting merupakan upaya realistis, karena ditangani langsung oleh ahli yang membidangi kesehatan anak.
"Saya minta Dinas Kesehatan dapat mengatur jadwal dokter spesialis turun ke lapangan bersama tim tugas stunting, terutama di desa lokasi fokus stunting guna memberikan edukasi ke masyarakat maupun penanganannya," kata M Haris.
Dengan dilibatkan dokter spesialis anak, dia optimistis permasalahan kesehatan balita dapat yang sebagian besar berada di wilayah desa dapat ditangani.
Dia minta organisasi perangkat daerah yang terkoordinasi dalam tim penurunan stunting saling bekerja sama, sehingga realisasi Kabupaten Bangka nihil stunting pada tahun 2024 dapat terwujud.
Ia mengatakan penanganan stunting menjadi perhatian serius, pola kerja sama yang kuat harus benar-benar dijalankan, termasuk peran kepala dinas untuk memperhatikan kesehatan balita di desa masing - masing.
M Haris mengajak pihak swasta membantu pemerintah menangani stunting melalui program tanggung jawab sosial (CSR).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Then Suyanti mengatakan sebanyak empat orang dokter spesialis anak akan dilibatkan membantu penanganan stunting.
"Ada empat orang dokter spesialis anak yang dilibatkan dan sebelumnya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit tempat para dokter bertugas dalam melayani masyarakat," ucapnya.
Berdasarkan data prevalensi balita stunting di Kabupaten Bangka terhitung dari akhir Agustus 2023 sampai 17 Oktober 2023, angka kasus stunting yang tersebar di 10 lokasi fokus stunting tercatat 320 kasus atau 1,33 persen dari jumlah balita. Angka kasus tersebut lebih rendah dibanding angka kasus stunting di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 18,5 persen, sementara angka stunting nasional tahun 2022, yakni 21,6 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023