Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang (Dindikbud) menggelar acara "Berungkas Budaya" melalui acara sosialisasi upaya pelestarian Manuskrip dan Tradisi Lisan, di Hotel Wisma Aksi 2, Selasa (14/11).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Erwandy mengatakan sebelum melaksanakan acara ini, sudah melakukan study banding ke Bandung dan Yogyakarta.

"Study banding tersebut bertujuan untuk membandingkan seperti apa perlakuan terhadap Manuskrip dan Tradisi Lisan di beberapa Kota," katanya.

Dikatakannya dari hasil study banding tersebut, daerah-daerah itu sudah lebih maju kedepan, bahkan di Bandung sudah terdigitalisasi untuk manuskrip dan tradisi lisannya.

"Karena apa? Karena mereka berpikiran bahwa dengan mengamankan manuskrip dan tradisi lisan bisa menghasilkan sumber PAD," ungkap Erwandy.

Maka dari itu, pihaknya di sini bekerjasama dengan Majelis Kerapatan Adat Negeri berkolaborasi untuk bagaimana melihat identifikasi terhadap Manuskrip dan Tradisi lisan di Kota Pangkalpinang.

Seperti di kota Pangkalpinang, kata Dia, untuk tradisi lisan Dato Akhmad Elvian adalah salah satu budayawan penulis buku sehingga terdata. 

"Orang bisa pintar setinggi langit tetapi jika dia tidak menulis maka dia akan hilang dari sejarah dan masyarakat. Jadi kita apresiasi setinggi-tingginya kepada budayawan Dato Akhmad Elvian," ujarnya.

Seperti diketahui Babel mempunyai Tugu Nol Kilometer. Tugu Nol Kilometer ini mempunyai bentuk menyerupai koin yang disebut Picis Van Pangkalpinang. 

Koin tersebut dahulu dipergunakan di Kota Pangkalpinang pada tahun 1217 Hijriah atau 1802 Masehi. 

Tugu Nol Kilometer ini berdiameter 4,8 meter dengan berat kurang lebih 600 Kilogram.

Sementara itu, Ahmad Subekti Asisten Pemerintahan dan Kesra Kita Pangkalpinang memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, terutama Bunda Tudung Saji (BTS).

"Hari ini kita menghadiri acara Berungkas Budaya yang artinya bebongkar, dalam artian membongkar budaya-budaya yang ada di Babel. Tujuannya untuk menggali budaya-budaya yang ada di Kota Pangkalpinang," ucapnya.

Dikatakannya melalui kegiatan ini, masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu, apa saja budaya yang ada di Kota Pangkalpinang, seperti  tentang artinya dari Tugu Nol Kilometer.

"Karena banyak yang tidak mengetahui apa arti dari tugu tersebut," ujarnya.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023