Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Politik dan Pemerintahan Restunemi meminta pemerintah kecamatan dan desa di daerah itu membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) untuk mencegah konflik sosial di masyarakat.
"Saya minta pemerintah kecamatan dan desa membentuk FKMD sebagai wadah untuk mencegah potensi terjadinya konflik di masyarakat," kata Restunemi, di Sungailiat, Kamis, saat Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik.
FKMD dapat melibatkan berbagai pihak, seperti, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak berwenang lain di bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dia mengatakan konflik sosial adalah realitas kompleks dalam masyarakat yang memerlukan pendekatan holistik untuk mencegah, menghentikan, dan memulihkan.
"FKMD nantinya melakukan penjaringan, menampung, berkoordinasi, mengkomunikasikan data, dan informasi masyarakat mengenai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG)," jelasnya.
Nantinya, kata dia, laporan dan informasi dari FKMD dijadikan bahan pertimbangan bagi tim kewaspadaan dini daerah serta tim terpadu penanganan konflik sosial.
Kewaspadaan harus dimiliki seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, TNI, Polri, maupun masyarakat sipil. Kewaspadaan diwujudkan dalam bentuk tindakan preventif, proaktif, dan responsif terhadap segala potensi konflik yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurutnya, Kabupaten Bangka memiliki tingkat kerawanan yang masih dalam kondisi cukup terkendali. Lima tahun ke depan potensi kerawanan masih berkisar dengan polemik aktivitas tambang biji timah, kerawanan stok BBM bersubsidi jenis solar, polemik sengketa lahan, batas wilayah, dan fluktuatif harga pada komoditas tertentu.
Peran kecamatan sebagai ujung tombak dalam melakukan deteksi dini di wilayah masing-masing, kata dia, diharapkan mampu memetakan rawan konflik sehingga ATHG bisa diminimalkan dengan segera. Melaporkan secara berkala ke Kantor Kesbangpol sehingga bisa memetakan potensi kerawanan di setiap kecamatan.
"Saya mengajak semua pihak untuk terus bersinergi, berkomunikasi, dan bertukar informasi baik melalui jalur formal maupun informal dengan mengedepankan sikap profesional," kata Restunemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya minta pemerintah kecamatan dan desa membentuk FKMD sebagai wadah untuk mencegah potensi terjadinya konflik di masyarakat," kata Restunemi, di Sungailiat, Kamis, saat Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik.
FKMD dapat melibatkan berbagai pihak, seperti, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak berwenang lain di bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dia mengatakan konflik sosial adalah realitas kompleks dalam masyarakat yang memerlukan pendekatan holistik untuk mencegah, menghentikan, dan memulihkan.
"FKMD nantinya melakukan penjaringan, menampung, berkoordinasi, mengkomunikasikan data, dan informasi masyarakat mengenai potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG)," jelasnya.
Nantinya, kata dia, laporan dan informasi dari FKMD dijadikan bahan pertimbangan bagi tim kewaspadaan dini daerah serta tim terpadu penanganan konflik sosial.
Kewaspadaan harus dimiliki seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, TNI, Polri, maupun masyarakat sipil. Kewaspadaan diwujudkan dalam bentuk tindakan preventif, proaktif, dan responsif terhadap segala potensi konflik yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurutnya, Kabupaten Bangka memiliki tingkat kerawanan yang masih dalam kondisi cukup terkendali. Lima tahun ke depan potensi kerawanan masih berkisar dengan polemik aktivitas tambang biji timah, kerawanan stok BBM bersubsidi jenis solar, polemik sengketa lahan, batas wilayah, dan fluktuatif harga pada komoditas tertentu.
Peran kecamatan sebagai ujung tombak dalam melakukan deteksi dini di wilayah masing-masing, kata dia, diharapkan mampu memetakan rawan konflik sehingga ATHG bisa diminimalkan dengan segera. Melaporkan secara berkala ke Kantor Kesbangpol sehingga bisa memetakan potensi kerawanan di setiap kecamatan.
"Saya mengajak semua pihak untuk terus bersinergi, berkomunikasi, dan bertukar informasi baik melalui jalur formal maupun informal dengan mengedepankan sikap profesional," kata Restunemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023