Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan volume bongkar barang kebutuhan masyarakat selama Oktober 2023 mencapai 155,44 ribu ton atau naik 33 persen dibandingkan bulan sebelumnya 116,87 ribu ton.
"Peningkatan bongkar barang ini tentunya dapat menjaga stabilitas ketersediaan dan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan peningkatan volume barang yang dibongkar ini dipengaruhi oleh naiknya jumlah bongkar berbagai kebutuhan masyarakat hampir di seluruh pelabuhan, dimana tertinggi terjadi di Pelabuhan Sadai - Toboali sebesar 152,55 persen, disusul Pelabuhan Lainnya 52,37 persen dan Pangkalbalam 43,08 persen.
"Hanya Pelabuhan Manggar Kabupaten Belitung Timur saja yang mengalami penurunan, namun karena jumlah volume bongkar yang tidak signifikan, penurunan ini tidak mempengaruhi jumlah secara agregat," ujarnya.
Ia menyatakan apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Januari hingga Oktober 2022, jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan turun 7,15 persen.
"Secara garis besar pada Oktober 2023, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar. Pelabuhan Manggar menjadi pelabuhan muat tersibuk sementara Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan bongkar tersibuk dibandingkan pelabuhan lain se-Provinsi Kepulauan Babel," katanya.
Ia mengatakan volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Oktober 2023 naik sebesar 33,84 persen. Total barang yang dimuat sebesar 407,15 ribu ton.
"Peningkatan ini diantaranya adalah peningkatan volume barang yang dimuat pada Pelabuhan Pangkalbalam 49,70 persen, Tanjung Pandan Kabupaten Belitung
47,20 persen dan Sadai - Toboali sebesar 41,17 persen," katanya.
Menurut dia apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari-Oktober 2022), secara total volume barang yang dimuat mengalami penurunan sebesar 32,59 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Peningkatan bongkar barang ini tentunya dapat menjaga stabilitas ketersediaan dan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan peningkatan volume barang yang dibongkar ini dipengaruhi oleh naiknya jumlah bongkar berbagai kebutuhan masyarakat hampir di seluruh pelabuhan, dimana tertinggi terjadi di Pelabuhan Sadai - Toboali sebesar 152,55 persen, disusul Pelabuhan Lainnya 52,37 persen dan Pangkalbalam 43,08 persen.
"Hanya Pelabuhan Manggar Kabupaten Belitung Timur saja yang mengalami penurunan, namun karena jumlah volume bongkar yang tidak signifikan, penurunan ini tidak mempengaruhi jumlah secara agregat," ujarnya.
Ia menyatakan apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Januari hingga Oktober 2022, jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan turun 7,15 persen.
"Secara garis besar pada Oktober 2023, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar. Pelabuhan Manggar menjadi pelabuhan muat tersibuk sementara Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan bongkar tersibuk dibandingkan pelabuhan lain se-Provinsi Kepulauan Babel," katanya.
Ia mengatakan volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Oktober 2023 naik sebesar 33,84 persen. Total barang yang dimuat sebesar 407,15 ribu ton.
"Peningkatan ini diantaranya adalah peningkatan volume barang yang dimuat pada Pelabuhan Pangkalbalam 49,70 persen, Tanjung Pandan Kabupaten Belitung
47,20 persen dan Sadai - Toboali sebesar 41,17 persen," katanya.
Menurut dia apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari-Oktober 2022), secara total volume barang yang dimuat mengalami penurunan sebesar 32,59 persen," katanya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023