Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke Pelabuhan Pangkal Balam, guna memastikan secara langsung aktivitas bongkar muat berjalan 24 jam, meskipun di malam hari.
Tidak efisiensinya bongkar muat kapal barang sandar di Pelabuhan Pangkal Balam yang harus menunggu esok hari, disinyalir berdampak pada tingginya harga barang yang beredar di masyarakat sehingga dapat menghambat percepatan pemulihan ekonomi khususnya di pasca pandemi COVID-19.
Ditemani GM PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Pangkal Balam, Noval Hayin, Kepala KSOP, Rico, Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Babel, Sunardi, Direktur BUMD Babel, Saparuddin dan Staf Khusus Gubernur, melihat secara langsung beberapa kapal yang bersandar dan melakukan aktivitasnya.
Pada kesempatan itu Erzaldi mengapresiasi PT Pelindo dan anak perusahaan PT PTP serta KSOP atas kerja keras dan kerja cepat melaksanakan bongkar muat untuk tujuan ekspor ke negara Singapura.
Namun pada kesempatan itu pihaknya juga menemui sejumlah kapal yang bersandar menunggu bongkar muat di keesokan hari.
"Ternyata masih ada beberapa perusahaan atau agen kapal yang belum mematuhi instruksi gubernur berkenaan dengan efisiensi dan percepatan pemulihan ekonomi di Bangka Belitung ini," ujarnya.
Erzaldi meminta agar operasional di Pelabuhan Pangkal Balam ini berjalan 24 jam, karena Pelabuhan Pangkal Balam yang merupakan pintu gerbang pengembangan ekonomi kita ini menjadi lebih efisien dan efektif dan tenaga kerjanya pun terbagi.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil stakeholders pelabuhan seperti perusahaan kapal, perusahaan bongkar muat, serta perwakilan pekerja yang akan dipertemukan untuk berdiskusi terkait tidak dilakukannya bongkar muat secara langsung.
Erzaldi berharap, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi ini berkeinginan agar target-target catatan devisa ekspor Bangka Belitung dapat terus meningkat.
Sembari menunggu pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam yang direncanakan mulai tahun ini, pelaksanaan aktivitas bongkar muat harus dilaksanakan 24 jam sebagai solusi untuk meningkatkan ekspor Bangka Belitung selain memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
Menanggapi kunjungan dan arahan gubernur, GM PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Pangkal Balam, Noval Hayin mengatakan pihaknya akan terus mendukung Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi, dengan mengoptimalkan kinerja melalui efektivitas keluar masuk barang di Pelabuhan Pangkal Balam ini.