Puteri Imaba Jabodetabek berkolaborasi dengan pusat kajian perempuan Indonesia (PKPI) menggelar Seminar nasional terkait keperempuanan, dengan tema dengan mengusung tema "Keadilan Perempuan dalam cengkraman politik dan Budaya".
Para peserta seminar berasal dari Kohati HMI Ubk dan Kopri PMII UBK. Seminar ini bukan hanya untuk internal melainkan juga untuk umum. Seminar ini diawali dengan diskusi yang cukup hangat dan berjalan dengan efektif .
Di kesempatan ini Ketua PKPI, Jihan Faradila Saharani berbicara tentang perempuan tidak pernah terlepas dari persoalan gender. Gender muncul akibat pengaruh sosial budaya dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat setempat.
"Perbedaan peran dan perilaku antara laki-laki dan perempuan dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti sosialisasi, budaya yang berlaku, serta kebiasaan yang ada," katanya saat menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut, di Jakarta, Sabtu.
Dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang, Minggu (10/12), Jihan mengatakan perbedaan peran ini dinamakan patriarki. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Ayah memiliki otoritas terhadap ibu, anak-anak dan harta benda.
"Oleh sebab itu, keadilan gender merupakan persoalan pokok sebagai tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri. Keadilan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Para peserta seminar berasal dari Kohati HMI Ubk dan Kopri PMII UBK. Seminar ini bukan hanya untuk internal melainkan juga untuk umum. Seminar ini diawali dengan diskusi yang cukup hangat dan berjalan dengan efektif .
Di kesempatan ini Ketua PKPI, Jihan Faradila Saharani berbicara tentang perempuan tidak pernah terlepas dari persoalan gender. Gender muncul akibat pengaruh sosial budaya dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat setempat.
"Perbedaan peran dan perilaku antara laki-laki dan perempuan dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti sosialisasi, budaya yang berlaku, serta kebiasaan yang ada," katanya saat menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut, di Jakarta, Sabtu.
Dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang, Minggu (10/12), Jihan mengatakan perbedaan peran ini dinamakan patriarki. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. Ayah memiliki otoritas terhadap ibu, anak-anak dan harta benda.
"Oleh sebab itu, keadilan gender merupakan persoalan pokok sebagai tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri. Keadilan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023