Pangkalpinang (Antara Babel) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2015 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkat sebesar 0,77 poin atau menjadi 69,05 dari tahun sebelumnya 68,27.
"IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang," kata kepala Badan Pusat Statistik Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia.
Komponen angka harapan hidup saat lahir di Babel pada 2015 meningkat menjadi 69,88 dari tahun sebelumnya 69,72 tahun, harapan lama sekolah menjadi 11,18 dari sebelumnya 11,18 tahun, rata-rata lama sekolah naik menjadi 7,46 dari sebelumnya 7,35 tahun, dan komponen pengeluaran per kapita disesuaikan meningkat menjadi Rp11,781 juta dari sebelumnya Rp11,691 juta per tahun.
Ia mengatakan, selama periode 2014 hingga 2015 seluruh kabupaten/kota di provinsi ini mengalami peningkatan IPM.
Peningkatan pembangunan manusia di Kabupaten Bangka Barat 1,21 persen, Belitung Timur 1,08 persen dan Kabupaten Belitung 1,05 persen.
Sedangkan di Kabupaten Bangka 0,36 persen, Kota Pangkalpinang 0,43 persen dan Kabupaten Bangka Selatan 0,54 persen.
Ia menjelaskan, pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan sebagainya.
"IPM diperkenalkan UNDP pada 1990 dan metode penghitungan direvisi pada 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada 2014 dan melakukan broadcasting sejak 2010," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang," kata kepala Badan Pusat Statistik Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia.
Komponen angka harapan hidup saat lahir di Babel pada 2015 meningkat menjadi 69,88 dari tahun sebelumnya 69,72 tahun, harapan lama sekolah menjadi 11,18 dari sebelumnya 11,18 tahun, rata-rata lama sekolah naik menjadi 7,46 dari sebelumnya 7,35 tahun, dan komponen pengeluaran per kapita disesuaikan meningkat menjadi Rp11,781 juta dari sebelumnya Rp11,691 juta per tahun.
Ia mengatakan, selama periode 2014 hingga 2015 seluruh kabupaten/kota di provinsi ini mengalami peningkatan IPM.
Peningkatan pembangunan manusia di Kabupaten Bangka Barat 1,21 persen, Belitung Timur 1,08 persen dan Kabupaten Belitung 1,05 persen.
Sedangkan di Kabupaten Bangka 0,36 persen, Kota Pangkalpinang 0,43 persen dan Kabupaten Bangka Selatan 0,54 persen.
Ia menjelaskan, pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan sebagainya.
"IPM diperkenalkan UNDP pada 1990 dan metode penghitungan direvisi pada 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada 2014 dan melakukan broadcasting sejak 2010," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016