BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) meluncurkan Pemutakhiran Data Keluarga 2023 sehingga dapat digunakan pemerintah daerah (pemda) dalam mengambil kebijakan untuk menangani stunting dan kemiskinan ekstrim.

"Dengan adanya data ini pemda bisa mengintervensi sensitif dan spesifik penanganan stunting serta kemiskinan ekstrem secara tepat," kata Plt Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Sudibyo Alimoeso, usai meluncurkan Pemutakhiran Data Keluarga Babel 2023 di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan hasil pemutakhiran data keluarga tahun ini sangat penting sehingga data kian diperbaharui dan sesuai dengan situasi serta kondisi masyarakat di lapangan.

"Pendataan keluarga menggunakan data dengan nama dan alamat, sehingga diketahui alamat secara lengkap dan sesuai kondisi di lapangan," ujar Sudibyo Alimoeso.

Ia menyatakan petugas pendata BKKBN melakukan pendataan langsung dan tidak menurut KTP karena seringkali KTP dimana dan orang tinggalnya di mana, sehingga menimbulkan perbedaan antara data dengan kondisi riil di lapangan.

Baca juga: BKKBN: Keluarga berisiko stunting di Bangka Belitung capai 33.031 orang

"Data ini dapat digunakan pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga, khususnya untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan pencegahan stunting," kata Sudibyo Alimoeso.

Oleh karena itu, lanjut dia, data untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting ini harus terus diperbaharui, riil, dan berbasis bukti, sehingga upaya penurunan kemiskinan dan stunting dapat dilakukan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.

"Peluncuran pemutakhiran data secara nasional sudah dilakukan dan hari ini kita meluncurkan data keluarga di Kepulauan Babel," kata Plt Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Sudibyo Alimoeso. 

Baca juga: BKKBN Bangka Belitung validasi data keluarga berisiko stunting

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023