Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI fokus melakukan antisipasi krisis perubahan iklim dengan melakukan penanaman bibit pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Bangka Belitung, tepatnya di Desa Payung Kabupaten Bangka selatan.
Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGS) dan Riset Lingkungan KLHK RI, Hendri Bastaman mengatakan kegiatan penanaman ini sangat penting untuk mengantisipasi krisis perubahan iklim di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini langkah konkret kita mengantisipasi berbagai krisis yang terjadi setelah sebelumnya kita menghadapi krisis pandemi COVID-19 dan ekonomi, saat ini krisis perubahan iklim juga harus kita kurangi dan Babel menjadi salah sagu wilayah yang terkena dampak perubahan iklim ini" katanya kepada media usai melakukan penanaman pohon di Desa Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Minggu.
Ia mengatakan KLHK RI tidak menargetkan jumlah bibit pohon yang ditanam, namun seluruh area wilayah Indonesia yang memiliki kerentanan perubahan iklim akan dikurangi dampaknya dan sebanyak apapun bibit pohon yang dibutuhkan untuk penghijauan akan di maksimalkan.
"Tentu saja tidak hanya itu tapi kami punya target FoLU Net Sink 2030 yang bisa berkontribusi secara signifikan dalam pengurangan dampak perubahan iklim," ujarnya.
Baca juga: KLHK RI tanam pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia
Menurut Hendri jika dilihat dr Indeks kualitas lingkungan hidup, Babel menjadi salah satu daerah yang cukup baik menjaga lingkungan. Namun jika dilihat dari indikatornya, salah satunya tutupan lahan itu perlu di jaga secara sustainable dan yang menjadi ancaman itu perusakan lahan juga harus kita jaga bersama.
"Dan terkait kualitas udara air dan laut itu juga harus tetap dijaga meski saya lihat Babel sudah cukup baik," ujarnya.
Ia menambahkan, upaya lain dari KLHK RI dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim di seluruh wilayah Indonesia, yakni dengan melihat langsung dari berbagai aspek, dimana kerentanan-kerentanan harus di jaga seperti misalnya di banyak wilayah dan Kepulauan Babel khususnya karena sebagian wilayah itu pesisir, seperti mamgrove yang harus ditingkatkan tutupannya meski sebelumnya sudah berjalan.
"Dan atas saran Bapak Presiden RI Joko Widodo, 600 ribu hektar mangrove akan kita rehabilitasi di seluruh wilayah, karena itu salah satu upaya mitigasi kita dari dampak perubahan iklim dan naiknya air laut. Aspek- aspek lain selain perubahan iklim, energi dan pertanian juga akan kita perhatikan dengan menjaga kebersihan lingkungan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGS) dan Riset Lingkungan KLHK RI, Hendri Bastaman mengatakan kegiatan penanaman ini sangat penting untuk mengantisipasi krisis perubahan iklim di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini langkah konkret kita mengantisipasi berbagai krisis yang terjadi setelah sebelumnya kita menghadapi krisis pandemi COVID-19 dan ekonomi, saat ini krisis perubahan iklim juga harus kita kurangi dan Babel menjadi salah sagu wilayah yang terkena dampak perubahan iklim ini" katanya kepada media usai melakukan penanaman pohon di Desa Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Minggu.
Ia mengatakan KLHK RI tidak menargetkan jumlah bibit pohon yang ditanam, namun seluruh area wilayah Indonesia yang memiliki kerentanan perubahan iklim akan dikurangi dampaknya dan sebanyak apapun bibit pohon yang dibutuhkan untuk penghijauan akan di maksimalkan.
"Tentu saja tidak hanya itu tapi kami punya target FoLU Net Sink 2030 yang bisa berkontribusi secara signifikan dalam pengurangan dampak perubahan iklim," ujarnya.
Baca juga: KLHK RI tanam pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia
Menurut Hendri jika dilihat dr Indeks kualitas lingkungan hidup, Babel menjadi salah satu daerah yang cukup baik menjaga lingkungan. Namun jika dilihat dari indikatornya, salah satunya tutupan lahan itu perlu di jaga secara sustainable dan yang menjadi ancaman itu perusakan lahan juga harus kita jaga bersama.
"Dan terkait kualitas udara air dan laut itu juga harus tetap dijaga meski saya lihat Babel sudah cukup baik," ujarnya.
Ia menambahkan, upaya lain dari KLHK RI dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim di seluruh wilayah Indonesia, yakni dengan melihat langsung dari berbagai aspek, dimana kerentanan-kerentanan harus di jaga seperti misalnya di banyak wilayah dan Kepulauan Babel khususnya karena sebagian wilayah itu pesisir, seperti mamgrove yang harus ditingkatkan tutupannya meski sebelumnya sudah berjalan.
"Dan atas saran Bapak Presiden RI Joko Widodo, 600 ribu hektar mangrove akan kita rehabilitasi di seluruh wilayah, karena itu salah satu upaya mitigasi kita dari dampak perubahan iklim dan naiknya air laut. Aspek- aspek lain selain perubahan iklim, energi dan pertanian juga akan kita perhatikan dengan menjaga kebersihan lingkungan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024