Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) daerahnya untuk meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan bencana banjir selama musim hujan dan air pasang laut yang tinggi.
"Kesiapsiagaan BPBD saat memasuki musim hujan harus ditingkatkan, karena banjir ini disebabkan curah hujan dan fenomena air laut pasang," kata Safrizal ZA usai melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Bencana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia juga meminta BPBD agar memetakan wilayah mana saja yang rawan bencana, termasuk membuat langkah preventif yang akan dilakukan. Selain itu, penanganan kepada para korban pascabencana juga harus dipikirkan agar aktivitas masyarakat bisa terus berjalan.
"Masyarakat diimbau untuk tetap mengetahui standar dari pelayanan minimal menghadapi potensi bencana alam hingga cara evakuasinya, tentunya dengan dukungan pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan informasi rawan bencana," katanya.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengatakan, sebanyak 33 titik banjir selama musim hujan ini tersebar di tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
"Daerah rawan banjir terbanyak terdapat di Kota Pangkalpinang, karena kondisi drainase yang kurang baik dan pendangkalan sungai akibat sendimentasi yang tinggi di ibu kota provinsi ini," katanya.
Ia menjelaskan, dalam mengantisipasi dan penangganan kebencanaan selama musim hujan ini, BPBD bekerja sama dengan BMKG lebih menggencarkan sosialisasi kebencanaan ini ke pemerintah kabupaten/kota hingga desa dan kelurahan rawan banjir ini.
Misalnya, beberapa waktu lalu BPBD telah menyosialisasikan kebencanaan ini ke Desa Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat yang sering terjadi banjir selama musim hujan ini.
"Kegiatan bersama pemerintah desa telah melakukan sosialisasi dan edukasi, mulai dari pencegahan kebencanaan hingga tindak lanjut darurat dan pasca-bencana alam ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kesiapsiagaan BPBD saat memasuki musim hujan harus ditingkatkan, karena banjir ini disebabkan curah hujan dan fenomena air laut pasang," kata Safrizal ZA usai melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Bencana di Pangkalpinang, Rabu.
Ia juga meminta BPBD agar memetakan wilayah mana saja yang rawan bencana, termasuk membuat langkah preventif yang akan dilakukan. Selain itu, penanganan kepada para korban pascabencana juga harus dipikirkan agar aktivitas masyarakat bisa terus berjalan.
"Masyarakat diimbau untuk tetap mengetahui standar dari pelayanan minimal menghadapi potensi bencana alam hingga cara evakuasinya, tentunya dengan dukungan pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan informasi rawan bencana," katanya.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengatakan, sebanyak 33 titik banjir selama musim hujan ini tersebar di tujuh kabupaten/kota, yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
"Daerah rawan banjir terbanyak terdapat di Kota Pangkalpinang, karena kondisi drainase yang kurang baik dan pendangkalan sungai akibat sendimentasi yang tinggi di ibu kota provinsi ini," katanya.
Ia menjelaskan, dalam mengantisipasi dan penangganan kebencanaan selama musim hujan ini, BPBD bekerja sama dengan BMKG lebih menggencarkan sosialisasi kebencanaan ini ke pemerintah kabupaten/kota hingga desa dan kelurahan rawan banjir ini.
Misalnya, beberapa waktu lalu BPBD telah menyosialisasikan kebencanaan ini ke Desa Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat yang sering terjadi banjir selama musim hujan ini.
"Kegiatan bersama pemerintah desa telah melakukan sosialisasi dan edukasi, mulai dari pencegahan kebencanaan hingga tindak lanjut darurat dan pasca-bencana alam ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024