Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melanjutkan dan menyelesaikan program tata kelola lada putih, guna menaikkan harga dan produksi komoditas unggulan daerah itu.

"Saat ini produksi lada putih petani turun terus, sementara permintaan pasar tinggi sekali," kata Safrizal ZA di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan tata kelola dan pembinaan ke petani beberapa tahun terakhir terhenti, karena adanya catatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait tata kelola lalu seluruh program pengembangan komoditas ini berhenti semuanya.

"Catatan KPK ini untuk memperbaiki tata kelolanya, bukan menghentikan program pembinaan untuk pengembangan produksi dan kualitas lada putih ini," ujarnya.

Ia mengaku sudah memerintahkan Dinas Pertanian dan Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk kembali memulai program pembinaan dan tata kelola lada putih ini, agar petani kembali bergairah untuk bertanam lada putih ini.

"Saya minta Kepala Disperindag Babel untuk memulai lagi melakukan program tata kelola lada ini, agar harga lada di petani kembali naik tinggi sehingga petani kembali bergairah dan bersemangat untuk mengembangkan perkebunan lada putih ini," katanya.

Ketua BP3L Kepulauan Babel Rafki Hariska mengatakan produksi lada putih petani 2023 sebanyak 6.000 ton atau mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya 9.000 ton.

Sementara itu, harga lada putih ditingkat petani selama 2023 masih rendah atau masih di bawah Rp80.000 hingga Rp85.000 per kilogram, sehingga mengurangi minat petani untuk mengembangkan usaha perkebunan lada ini.

"Kami berharap pemerintah daerah untuk kembali membina dan menyalurkan bantuan bibit, pupuk dan lainnya agar petani kembali menanam lada putih ini," katanya. 







 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024