Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Algafry Rahman, meminta semua pos pelayanan terpadu (posyandu) diaktifkan dan dimanfaatkan sesuai fungsinya untuk mencegah kasus stunting.

"Posyandu harus difungsikan secara maksimal, ini garda terdepan dalam mencegah stunting," katanya di Koba, Senin.

Pemkab Bangka Tengah sangat berkonsentrasi dalam menangani kasus stunting dengan menjadikan puskesmas dan posyandu sebagai garda terdepan.

"Kasus stunting kita mencapai sekitar 20 persen dari total jumlah balita dan kita harus berkomitmen serta bertekad menurunkan satu digit pada 2024," ujarnya.

Menurut bupati, posyandu merupakan pintu pertama dalam memantau tumbuh kembang anak dan merekam riwayat kesehatan balita.

"Saya melihat ada beberapa posyandu tidak aktif, maka saya minta diaktifkan kembali karena perannya sangat penting dalam mencegah stunting," ujarnya.

Ia meminta para kepala desa hingga camat lebih proaktif mengajak dan mendorong warganya dalam memanfaatkan posyandu, agar kasus stunting bisa diekan secara masif.

Demikian pula para tenaga medis di puskesmas, bupati mengharapkan terus bergerak mengedukasi warga tentang pentingnya kesehatan.

"Persoalan stunting tidak main-main dan butuh kerja bersama dan sama-sama bekerja dalam mencegahnya," ujarnya.

Bupati juga meminta kesadaran kalangan orang tua untuk terus memeriksa kondisi kesehatan anak secara rutin.

"Berikan gizi yang seimbang kepada anak, tidak perlu makanan yang mewah, yang terpenting itu asupan gizi harus diberikan secara seimbang," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024