Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik), guna menekan kasus DBD dan penyakit berbasis lingkungan lainnya selama musim hujan.

"Kami mengerahkan jumantik untuk membasmi jentik nyamuk DBD, malaria dan lainnya," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan program satu rumah satu jumantik ini, sebagai langkah Dinkes Kepulauan Babel dalam mencegah dan menekan kasus DBD tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk kembali melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Saat ini kita sudah menerima beberapa laporan kasus DBD, karena adanya peningkatan perkembangbiakan nyamuk DBD selama musim hujan ini," katanya.

Ia menyatakan selama 2023 kasus DPB di Provinsi Kepulauan Babel mencapai 1.253 kasus yang  tersebar di Belitung 626 kasus, Bangka Barat 295 kasus, Kota Pangkalpinang 95 kasus, Bangka 77 kasus, Bangka Tengah 66, Bangka Selatan 53, dan Belitung Timur 41 kasus.

"Sebanyak 19 dari 1.253 pasien DBD ini meninggal dunia, karena pasien memiliki penyakit lainnya," kata Andri Nurtito.

Ia mengimbau masyarakat untuk kembali mengaktifkan gotong-royong menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, membuat saluran limbah agar air tidak tergenang di pekarangan rumah, dan jangan menggantungkan pakaian di belakang pintu kamar yang dapat menjadi sarang atau berlindungnya nyamuk.

Selanjutnya adalah melaksanakan gerakan 3M Plus yakni mengubur barang-barang bekas, menutup semua tempat penampungan air, menguras dan membersihkan tempat-tempat penampungan, air seminggu sekali dan menaburkan bubuk Abate di tempat-tempat penampungan air yang berada di luar rumah.

"Jangan sampai ada genangan air di sekeliling rumah, karena itu akan menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024