Koba (Antara Babel) - Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Paizal mengatakan siswa tidak lagi dilibatkan dalam kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru.

"Kegiatan MPLS ini sepenuhnya dikendalikan kepala sekolah dan guru, siswa tidak dilibatkan lagi untuk menghindari praktik peloncoan yang dilakukan senior kepada siswa baru," katanya di Koba, Minggu.

Ia menjelaskan, masa orientasi sekolah (MOS) sudah dihapus dan diganti dengan MPLS yang sepenuhnya dikendalikan kepala sekolah dan guru yang merujuk kepada silabus.

"Materi MPLS ini lebih kepada pengenalan lingkungan sekolah, misalnya program belajar, fasilitas umum yang ada di sekolah, sistem pengamanan di sekolah, tatib sekolah dan konsultasi masalah belajar, serta menggali potensi siswa lebih mendalam sesuai minat dan bakat," ujarnya.

Paizal menegaskan bahwa dalam MPLS tidak ada unsur perpeloncoan bagi siswa baru seperti biasa terjadi dalam kegiatan MOS yang tidak mencerminkan tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

"Saya tegaskan tidak ada lagi istilah peloncoan terhadap siswa baru, makanya orang tua siswa wajib hadir pada hari pertama masuk sekolah untuk melihat kegiatan MPLS," ujarnya.

Ia menambahkan, jika ditemukan peloncoan maka silakan lapor kepada pihak sekolah untuk diambil tindakan tegas karena tidak ada lagi praktik kekerasan terhadap siswa baru.

"Bahkan kepala sekolah dan guru yang mengisi kegiatan MPLS harus mengacu kepada silabus dan tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang berlaku," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016