Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membahas langkah nyata dalam upaya menekan laju inflasi, seiring naiknya harga beragam komoditas pokok.

"Dalam kesempatan ini saya sengaja mengajak para kepala dinas untuk rapat koordinasi membahas berbagai hal, terutama persoalan inflasi daerah," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman dalam memimpin rapat koordinasi membahas beragam program pembangunan daerah di Koba, Kamis.

Algafry menyebutkan berbagai upaya sudah dilakukan dalam menekan inflasi di antaranya menjalankan program bantuan sosial berupa pembagian sembako, operasi pasar beras murah, penyaluran beras cadangan pangan pemerintah (CPP) dan mempercepat penyaluran beras kesejahteraan daerah (Rastrada).

"Tingginya harga bahan pokok membuat warga kesulitan, ditambah pula kondisi ekonomi warga sedang merosot sehingga daya beli melemah sementara konsumsi pangan meningkat selama Ramadhan," ujarnya.

Menyikapi persoalan itu, Algafry melakukan kebijakan dengan wajibkan para pejabat daerah berbelanja bahan pokok dua kali dalam seminggu di pasar untuk meningkatkan daya beli.

"Kita lakukan gerakan pejabat borong bahan pokok dengan rutin turun ke pasar, membeli dan sekaligus memantau kondisi harga dan ketersediaan bahan pokok," ujarnya.

Pemkab Bangka Tengah juga melakukan langkah antisipasi terhadap dampak tingginya harga bahan pokok, terutama komoditas penyumbang inflasi, seperti beras dan cabai.

"Kita juga perlu pikirkan dampak jangka panjang akibat merosotnya ekonomi dan melemahnya daya beli. Di antara dampak yang harus kita waspadai adalah kasus stunting, persoalan pendidikan dan kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Algafry juga mengajak kalangan ASN untuk mempercepat dalam menunaikan zakat, baik zakat fitrau maupun zakat penghasilan menjelang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah.

"Setidaknya ini mampu membantu sementara persoalan kebutuhan dan pendapatan warga dalam menghadapi Lebaran Idul Fitri," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024