Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya mengendalikan inflasi daerah dengan menerapkan strategi 4K yaitu ketersediaan barang, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif.
"Untuk menjalankan strategi itu dibutuhkan sinergi, koordinasi dan kemitraan yang baik," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman dalam kegiatan high level meeting (HLM) monitoring evaluasi program kegiatan dan mitigasi pengendalian inflasi menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, pengendalian inflasi itu penting untuk menjaga keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi daerah. "Saya berharap ke depan pengendalian inflasi di Kabupaten Bangka Tengah bisa berada pada rentan 3 hingga 1 sesuai dengan target inflasi nasional," ujarnya.
Menurut Bupati, dua komoditas penting yang bisa memicu inflasi yaitu cabai dan bawang merah yang harganya hingga kini masih bertahan tinggi.
"Justru itu HLM TPID berjenjang sangat penting dan strategis sebagai antisipasi sekaligus memastikan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Bangka Belitung Agus Taufik, mengingatkan jangan sampai inflasi terjadi pada saat daya beli masyarakat menurun sehingga menyebabkan harga barang menjadi tinggi.
“Selain itu, inflasi juga dapat menghambat investasi, menurunkan daya saing produk ekspor dan akan berpengaruh pula pada sumber pendanaan dari perbankan," sebutnya.
Justeru itu, Agus meminta tim TPID dan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama dan meningkatkan koordinasi dalam melakukan pengendalian inflasi daerah.
"Kerja sama dan saling berkoordinasi itu penting untuk mengendalikan inflasi guna menjaga kestabilan ekonomi masyarakat, terutama dalam menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023," kata Agus.