Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan upaya pengendalian inflasi daerah dengan menjalankan program penyaluran sembilan bahan pokok bersubsidi.
"Kita gelar operasi pasar di setiap kecamatan, warga yang kesulitan dengan kenaikan harga bahan pokok ini berhak mendapatkan sembako bersubsidi dengan harga jauh lebih murah dibanding harga pasar," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman dalam keterangannya di Koba, Rabu.
Dengan demikian, kata Algafry, beban keuangan masyarakat untuk membeli bahan kebutuhan pokok lebih ringan karena pemerintah membantu membeli paket sembako dengan setengah harga.
"Kenaikan harga kebutuhan pokok itu memang bagian dari mekanisme pasar, namun perlu kita jaga jangan sampai terjadi praktik penimbunan yang memicu melonjaknya harga," ujarnya.
Algafry mengatakan kegiatan operasi pasar sembako bersubsidi itu merupakan strategi pemerintah dalam mengintervensi pasar.
"Pasokan pangan harus kita jaga, jangan sampai terjadi krisis pangan karena rata-rata bahan pangan kita didatangkan dari luar daerah," ujarnya.
Dalam menjalankan programnya ini, Algafry bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) melakukan pengecekan langsung terhadap harga dan persediaan bahan pokok di Pasar Modern Koba, Selasa (31/11)
"Beberapa minggu ini harga beberapa komoditas pokok mulai naik, saya bersama Forkopimda turun langsung ke pasar untuk mengetahui kondisi harga dan persediaan bahan kebutuhan pokok," kata Algafry.
Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan di Pasar Modern Koba tersebut, bupati langsung berdialog dengan sejumlah pedagang dan diketahui harga beberapa komoditas pokok mulai naik.
"Hasil pengecekan kita pasar tadi, diketahui itu harga beras mengalami kenaikan rata-rata Rp1.000 per kilogram, demikian juga cabai rawit naik dari Rp80 ribu menjadi Rp125 ribu per kilogram dan juga beberapa komoditas pokok lainnya ikut naik walaupun tidak signifikan," katanya.
Bupati melakukan pengecekan harga bahan pokok, untuk bertemu langsung dengan para pedagang dan menampung aspirasi mereka.
"Kenaikan harga sejumlah komoditas pokok ini berpengaruh terhadap inflasi, terutama untuk komoditas beras, cabai dan bawang," ujarnya.