Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan sejumlah kiat sukses berwirausaha bagi para penyandang disabilitas agar tidak terlarut dalam keterbatasan dan maju untuk menjadi sukses.
"Semua bisa sukses, kalian pun bisa sukses. Kesuksesan tidak bergantung pada orang tua kalian, tidak tergantung orang lain tapi bergantung pada kalian sendiri," kata Mensos Risma kepada penyandang disabilitas dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Mensos Risma menjelaskan hal yang paling penting untuk berwirausaha adalah sikap ulet dan pantang menyerah. Menurutnya, peluang tidak datang kedua kali sehingga perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Selain ketekunan, lanjut Mensos, mereka juga harus kreatif agar dapat terus berinovasi. Tak kalah penting, lanjutnya, adalah mengetahui selera dan kebutuhan konsumen agar dapat membuat produk yang diminati lebih banyak khalayak.
Selain memberikan motivasi bagi para penerima manfaat, Mensos juga memberikan sejumlah usulan konkrit agar mereka dapat berinovasi dan mengembangkan usaha. Mensos mencontohkan bagi seorang penyandang disabilitas yang mengelola usaha pembuatan tumbler bambu untuk membuat variasi baru berupa gelas dan cangkir.
Selain itu Mensos juga berbincang dengan pembuat kue balok. Mensos Risma minta agar ukuran kue balok yang dibuat tidak terlalu besar dan dengan topping tidak terlalu melimpah untuk menyeimbangkan rasa.
"Ukurannya jangan terlalu besar dan rasanya jangan terlalu manis, karena kalau kebanyakan kurang nyaman di perut," kata Mensos Risma.
Untuk pelukis penyandang disabilitas, Mensos Risma mengapresiasi karyanya yang bagus. Meski demikian Mensos mengusulkan agar seniman itu menciptakan lukisan dengan ukuran yang tidak terlampau besar, serta melukis bunga dari sudut pandang lain agar konsumen punya banyak pilihan.
Bahkan Mensos menyempatkan waktu untuk mengambil beberapa foto bunga sebagai referensi bagi pelukis itu agar dapat menciptakan karya-karya lainnya yang tak kalah menarik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Semua bisa sukses, kalian pun bisa sukses. Kesuksesan tidak bergantung pada orang tua kalian, tidak tergantung orang lain tapi bergantung pada kalian sendiri," kata Mensos Risma kepada penyandang disabilitas dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Mensos Risma menjelaskan hal yang paling penting untuk berwirausaha adalah sikap ulet dan pantang menyerah. Menurutnya, peluang tidak datang kedua kali sehingga perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Selain ketekunan, lanjut Mensos, mereka juga harus kreatif agar dapat terus berinovasi. Tak kalah penting, lanjutnya, adalah mengetahui selera dan kebutuhan konsumen agar dapat membuat produk yang diminati lebih banyak khalayak.
Selain memberikan motivasi bagi para penerima manfaat, Mensos juga memberikan sejumlah usulan konkrit agar mereka dapat berinovasi dan mengembangkan usaha. Mensos mencontohkan bagi seorang penyandang disabilitas yang mengelola usaha pembuatan tumbler bambu untuk membuat variasi baru berupa gelas dan cangkir.
Selain itu Mensos juga berbincang dengan pembuat kue balok. Mensos Risma minta agar ukuran kue balok yang dibuat tidak terlalu besar dan dengan topping tidak terlalu melimpah untuk menyeimbangkan rasa.
"Ukurannya jangan terlalu besar dan rasanya jangan terlalu manis, karena kalau kebanyakan kurang nyaman di perut," kata Mensos Risma.
Untuk pelukis penyandang disabilitas, Mensos Risma mengapresiasi karyanya yang bagus. Meski demikian Mensos mengusulkan agar seniman itu menciptakan lukisan dengan ukuran yang tidak terlampau besar, serta melukis bunga dari sudut pandang lain agar konsumen punya banyak pilihan.
Bahkan Mensos menyempatkan waktu untuk mengambil beberapa foto bunga sebagai referensi bagi pelukis itu agar dapat menciptakan karya-karya lainnya yang tak kalah menarik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024