Pangkalpinang (ANTARA) - Kanwil Kementerian Keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyebutkan Provinsi Kepulauan Babel pada triwulan I tahun 2025 mengalami defisit sebesar Rp1,48 triliun, karena kinerja belanja yang lebih besar dibandingkan pendapatan negara di daerah ini.
"Pendapatan negara pada triwulan I tahun ini hanya Rp765,61 miliar, sementara belanja mencapai Rp2,24 triliun," kata Kepala Kanwil Kemenkeu Kepulauan Babel Edih Mulyadi saat beraudiensi dengan Gubernur Kepulauan Babel, di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan pendapatan regional di Kepulauan Babel pada triwulan I tahun 2025 mencapai Rp765,60 miliar atau terealisasi 23,23 persen dari target yang ditetapkan.
"Secara akumulatif, realisasi pendapatan negara mampu tumbuh positif sebesar 25,33 persen, namun melambat dari sisi pagu sebesar 9,93 persen," ujarnya.
Dia menyatakan pajak dalam negeri di Kepulauan Babel selama triwulan I tahun ini masih didominasi PPN sebesar Rp369,23 miliar dan PPh Rp189,28 miliar. Realisasi pajak lainnya juga mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan didorong adanya skema deposit pajak.
"Bea masuk mengalami perlambatan yang cukup dalam sebesar 96,69 persen. Sebaliknya, bea keluar tumbuh sangat signifikan hingga 3.555 persen," katanya lagi.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lainnya mengalami perlambatan sebesar 2,25 persen, karena perlambatan realisasi PNBP BLU sebesar 4,56 persen.
Ia menyatakan belanja negara terealisasi Rp2,24 triliun atau 23,16 persen dari pagu dan turun 6,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Belanja pemerintah pusat terealisasi sebesar Rp521,93 miliar dan melambat 28,17 persen dari periode sama tahun 2024, terutama dari komponen belanja barang dan belanja modal yang mengalami kontraksi cukup dalam," ujarnya.
Dia menambahkan, TKD terealisasi Rp1,72 triliun dan tumbuh 3,50 persen dari realisasi tahun sebelumnya, terutama adanya akselerasi penyaluran dana bagi hasil, dana desa, DAK non-fisik serta insentif fiskal secara signifikan," demikian Edih Mulyadi.
