Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau masyarakat dalam sepekan ke depan mengurangi aktivitas di luar ruangan karena daerah itu mulai memasuki musim kemarau dengan suhu udara lebih panas dari biasanya.
"Sekarang kita sudah masuk musim kemarau dan personel kita juga sudah mulai siaga untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan," kata Kepala BPBD Provinsi Babel, Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan puncak musim kemarau ini mengakibatkan cuaca terik di siang hari antara pukul 11.00 hingga 15.00 WIB. Fenomena ini sudah berlangsung sejak 19 Juli dan diperkirakan hingga 25 Juli 2024.
"Suhu yang cukup panas ini karena berembus angin dari timur yang membawa hawa panas dan angin kencang yang datang tiba-tiba. Ada juga cuaca dingin saat malam hari karena angin timur dari dataran Australia yang terasa di kita saat malam dan paginya dingin," ujarnya.
Menurut Mikron, fenomena ini disebut La Lina, yang menyebabkan pertumbuhan awan jadi sedikit sehingga matahari terik langsung terasa ke tubuh manusia. Oleh karena itu warga diminta beraktivitas menggunakan penutup kepala dan sering minum air putih.
"Fenomena La Lina ini tidak ada hari tanpa hujan, meskipun kemarau tetap ada hujan, dan ini akan kita alami selama satu minggu ke depan, kita akan merasa panas karena awan sedikit dan disapu angin," ujarnya.
Mikron mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari serta memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
Selain itu, pilih baju yang berbahan ringan atau longgar dan hindari pakaian berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Gunakan sunscreen dengan baju tertutup sebelum meninggalkan rumah, sediakan semprot botol air dingin, beraktivitas di dalam ruangan, perbanyak minum tanpa menunggu haus agar kebutuhan air dalam tubuh terpenuhi.
Selanjutnya, hindari minuman berkafein, minuman energi, mengandung alkohol, dan minuman manis, hindari juga kontak dengan matahari langsung, gunakan payung dan topi saat di luar rumah.
Warga juga diminta mewaspadai munculnya gejala saat cuaca panas, seperti keringat yang berlebihan, kulit terasa panas dan kering, kulit pucat, jantung berdebar lebih cepat, kram pada kaki atau perut, mual, muntah dan pusing, urine berwarna kuning pekat. Jika hal itu terjadi segera diinginkan tubuh dengan kain basah pada pergelangan tangan, leher dan liputan tubuh lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Sekarang kita sudah masuk musim kemarau dan personel kita juga sudah mulai siaga untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan," kata Kepala BPBD Provinsi Babel, Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan puncak musim kemarau ini mengakibatkan cuaca terik di siang hari antara pukul 11.00 hingga 15.00 WIB. Fenomena ini sudah berlangsung sejak 19 Juli dan diperkirakan hingga 25 Juli 2024.
"Suhu yang cukup panas ini karena berembus angin dari timur yang membawa hawa panas dan angin kencang yang datang tiba-tiba. Ada juga cuaca dingin saat malam hari karena angin timur dari dataran Australia yang terasa di kita saat malam dan paginya dingin," ujarnya.
Menurut Mikron, fenomena ini disebut La Lina, yang menyebabkan pertumbuhan awan jadi sedikit sehingga matahari terik langsung terasa ke tubuh manusia. Oleh karena itu warga diminta beraktivitas menggunakan penutup kepala dan sering minum air putih.
"Fenomena La Lina ini tidak ada hari tanpa hujan, meskipun kemarau tetap ada hujan, dan ini akan kita alami selama satu minggu ke depan, kita akan merasa panas karena awan sedikit dan disapu angin," ujarnya.
Mikron mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari serta memperbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
Selain itu, pilih baju yang berbahan ringan atau longgar dan hindari pakaian berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Gunakan sunscreen dengan baju tertutup sebelum meninggalkan rumah, sediakan semprot botol air dingin, beraktivitas di dalam ruangan, perbanyak minum tanpa menunggu haus agar kebutuhan air dalam tubuh terpenuhi.
Selanjutnya, hindari minuman berkafein, minuman energi, mengandung alkohol, dan minuman manis, hindari juga kontak dengan matahari langsung, gunakan payung dan topi saat di luar rumah.
Warga juga diminta mewaspadai munculnya gejala saat cuaca panas, seperti keringat yang berlebihan, kulit terasa panas dan kering, kulit pucat, jantung berdebar lebih cepat, kram pada kaki atau perut, mual, muntah dan pusing, urine berwarna kuning pekat. Jika hal itu terjadi segera diinginkan tubuh dengan kain basah pada pergelangan tangan, leher dan liputan tubuh lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024