Deputi Bidang KS-PK BKKBN RI, Nopian Andusti mengingatkan masyarakat akan pentingnya peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), di mana momen ini mengingatkan kita akan peran vital keluarga dalam membangun bangsa yang kuat dan berdaya saing.
Tema peringatan Harganas ke-31 tahun ini, "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas". Tema tersebut merupakan cerminan komitmen kita bersama dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia menuju tahun 2045, saat kita merayakan 1 (satu) abad kemerdekaan Indonesia.
Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar kita untuk menjadi negara maju, dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Untuk mewujudkan visi tersebut kita dihadapkan pada berbagai peluang dan tantangan yang harus diatasi bersama.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah isu stunting yang masih menjadi perhatian utama. Prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 15,7% dalam satu dekade terakhir dengan rata-rata penurunan sekitar 1,57% per tahun.
Angka tersebut masih jauh dari target 14% pada tahun 2024, sehingga langkah-langkah strategis berfokus pada upaya pencegahan melalui pengukuran yang tepat dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh wilayah Indonesia.
"Upaya ini mencakup peningkatan akses dan kesadaran masyarakat terhadap gizi yang baik pada masa pertumbuhan anak, serta perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak," katanya saat membacakan sambutan Kepala BKKBN RI dalam perayaan Harganas tingkat provinsi tahun 2024 di halaman kantor Gubernur Babel, Rabu.
Ia mengatakan seluruh target sasaran perlu mendapat akses ke air minum dan sanitasi layak, layanan keluarga berencana, dan edukasi terkait stunting, serta makanan seimbang dan bergizi.
Dengan strategi yang sistematis dan terkoordinasi, semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor dalam mencegah dan menangani stunting, diharapkan prevalensi stunting di Indonesia dapat mencapai angka target.
"Peluang bonus demografi harus dimaksimalkan. Kita memiliki potensi besar untuk mempercepat pembangunan dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mencapai tujuan ini, beberapa langkah strategis yang perlu diambil yakni peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan (vokasi) untuk mendukung inovasi dan teknologi era industri 4.0," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur dasar, termasuk akses fasilitas transportasi dan kesehatan yang memadai untuk mendukung peningkatan kesehatan dan gizi, kebijakan tenaga kerja yang mendukung fleksibilitas dan keamanan kerja, termasuk perlindungan sosial bagi pekerja dan insentifnya; dan promosi kesetaraan gender dalam akses kesehatan, pendidikan dan peluang kerja.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah strategis ini, kita dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing penduduk usia produktif, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada competitiveness SDM Indonesia di tingkat global.
"Selain itu, kita juga harus memperkuat ketahanan keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, karena keluarga yang kuat dan berkualitas adalah benteng pertama dalam menangani masalah ini," ujarnya.
Program pemberdayaan keluarga melalui pendidikan parenting dan penguatan nilai-nilai keluarga harus terus dikembangkan dan implementasikan. Dan melalui momentum HARGANAS diharapkan dapat memperkuat komitmen untuk membangun keluarga yang harmonis, sehat, dan sejahtera.
"Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung program-program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana)," ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para kepala daerah, mitra kerja, serta semua pihak yang telah berkontribusi nyata dalam upaya peningkatan kualitas hidup keluarga di Indonesia.
"Mari kita jadikan keluarga kita sebagai tempat yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang, tempat generasi penerus kita dibesarkan dengan nilai luhur dan semangat untuk membangun Indonesia," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Tema peringatan Harganas ke-31 tahun ini, "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas". Tema tersebut merupakan cerminan komitmen kita bersama dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia menuju tahun 2045, saat kita merayakan 1 (satu) abad kemerdekaan Indonesia.
Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar kita untuk menjadi negara maju, dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Untuk mewujudkan visi tersebut kita dihadapkan pada berbagai peluang dan tantangan yang harus diatasi bersama.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah isu stunting yang masih menjadi perhatian utama. Prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 15,7% dalam satu dekade terakhir dengan rata-rata penurunan sekitar 1,57% per tahun.
Angka tersebut masih jauh dari target 14% pada tahun 2024, sehingga langkah-langkah strategis berfokus pada upaya pencegahan melalui pengukuran yang tepat dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh wilayah Indonesia.
"Upaya ini mencakup peningkatan akses dan kesadaran masyarakat terhadap gizi yang baik pada masa pertumbuhan anak, serta perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak," katanya saat membacakan sambutan Kepala BKKBN RI dalam perayaan Harganas tingkat provinsi tahun 2024 di halaman kantor Gubernur Babel, Rabu.
Ia mengatakan seluruh target sasaran perlu mendapat akses ke air minum dan sanitasi layak, layanan keluarga berencana, dan edukasi terkait stunting, serta makanan seimbang dan bergizi.
Dengan strategi yang sistematis dan terkoordinasi, semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor dalam mencegah dan menangani stunting, diharapkan prevalensi stunting di Indonesia dapat mencapai angka target.
"Peluang bonus demografi harus dimaksimalkan. Kita memiliki potensi besar untuk mempercepat pembangunan dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mencapai tujuan ini, beberapa langkah strategis yang perlu diambil yakni peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan (vokasi) untuk mendukung inovasi dan teknologi era industri 4.0," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur dasar, termasuk akses fasilitas transportasi dan kesehatan yang memadai untuk mendukung peningkatan kesehatan dan gizi, kebijakan tenaga kerja yang mendukung fleksibilitas dan keamanan kerja, termasuk perlindungan sosial bagi pekerja dan insentifnya; dan promosi kesetaraan gender dalam akses kesehatan, pendidikan dan peluang kerja.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah strategis ini, kita dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing penduduk usia produktif, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada competitiveness SDM Indonesia di tingkat global.
"Selain itu, kita juga harus memperkuat ketahanan keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan sosial, karena keluarga yang kuat dan berkualitas adalah benteng pertama dalam menangani masalah ini," ujarnya.
Program pemberdayaan keluarga melalui pendidikan parenting dan penguatan nilai-nilai keluarga harus terus dikembangkan dan implementasikan. Dan melalui momentum HARGANAS diharapkan dapat memperkuat komitmen untuk membangun keluarga yang harmonis, sehat, dan sejahtera.
"Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung program-program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana)," ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para kepala daerah, mitra kerja, serta semua pihak yang telah berkontribusi nyata dalam upaya peningkatan kualitas hidup keluarga di Indonesia.
"Mari kita jadikan keluarga kita sebagai tempat yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang, tempat generasi penerus kita dibesarkan dengan nilai luhur dan semangat untuk membangun Indonesia," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024