Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menangani delapan kebakaran hutan dan lahan, selama musim kemarau di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Kami mengimbau masyarakat membuka lahan tidak melakukan pembakaran, karena api akan sulit dikendalikan akibat tiupan angin kencang ditambah lagi semak-semak belukar yang mengering," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan delapan kejadian karhutla hingga 3 Juli 2024 yang ditangani BPBD tersebar di Kabupaten Belitung Timur empat kejadian karhutla, Belitung dua karhutla dan Kabupaten Bangka dua kejadian karhutla.

"Dalam mengantisipasi karhutla ini, kami tidak hanya bersiaga tetapi juga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membakar lahan selama musim kemarau," katanya.

Ia mengatakan saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah memasuki musim kemarau. Oleh karena itu, BPBD Provinsi Kepulauan Babel tidak hanya menyiagakan seluruh personel, tetapi sosialisasi dan juga menyiagakan peralatan dalam menangani bencana selama musim kemarau ini.

"Musim kemarau yang sangat panas ini tentunya berpotensi terjadi ancaman bencana seperti kebakaran hutan, lahan dan kekeringan," katanya.

Ia berharap apabila kebakaran masih terkendali, maka diharapkan masyarakat untuk mengendalikan kebakaran tersebut. Namun jika tidak bisa dikendalikan lagi, maka segera melaporkan kepada aparat dinas kebakaran maupun petugas yang memahami tentang kebakaran terdekat.

"Kami berharap masyarakat waspada dan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan, termasuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan, karena kebakaran sering terjadi karena puntung rokok ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024