Tradisi budaya Rebo Kasan yang diselenggarakan masyarakat Desa Air Anyir Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi momentum penting untuk memperkuat tali persaudaraan antarwarga di daerah itu.
"Rebo Kasan yang diselenggarakan dengan saling berkunjung ke rumah warga, namun tahun ini hanya diselenggarakan terpusat di pinggir pantai, namun acara itu tetap mampu memperkuat tali persaudaraan antarwarga," kata tokoh masyarakat Desa Air Anyir, Iskandar Sidi di Merawang, Rabu.
Ia mengatakan, ritual Rebo Kasan adalah upacara tradisional yang diadakan sebagai ritual tolak bala dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, agar tetap mendapat perlindungan serta dijauhkan mara bahaya.
"Tradisi budaya warisan leluhur dilaksanakan setiap hari Rabu akhir di Bulan Safar tahun Hijriah 1445 Hijriah," kata Iskandar Sidi yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bangka.
Baca juga: Amalan Rebo Wekasan pada besok Rabu terakhir di Bulan Safar
Menurut dia, meskipun diselenggarakan di pinggir pantai dengan sederhana, tetapi tidak mengurangi makna memperkuat tali silaturahmi, bahkan dengan cara seperti ini menjadi suasana baru sekaligus mempromosikan wisata pantai Desa Air Anyir.
"Tradisi Rebo Kasan merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi sekarang," kata dia.
Masyarakat nampak menikmati suasana baru tradisi Rebo Kasan di pinggir pantai dengan menikmati berbagai makanan yang disediakan warga Air Anyir.
Warga yang berkunjung tidak hanya berada dari desa itu, tetapi ada warga desa lain yang sengaja berkunjung untuk ikut memeriahkan perayaan Rebo Kasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Rebo Kasan yang diselenggarakan dengan saling berkunjung ke rumah warga, namun tahun ini hanya diselenggarakan terpusat di pinggir pantai, namun acara itu tetap mampu memperkuat tali persaudaraan antarwarga," kata tokoh masyarakat Desa Air Anyir, Iskandar Sidi di Merawang, Rabu.
Ia mengatakan, ritual Rebo Kasan adalah upacara tradisional yang diadakan sebagai ritual tolak bala dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, agar tetap mendapat perlindungan serta dijauhkan mara bahaya.
"Tradisi budaya warisan leluhur dilaksanakan setiap hari Rabu akhir di Bulan Safar tahun Hijriah 1445 Hijriah," kata Iskandar Sidi yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bangka.
Baca juga: Amalan Rebo Wekasan pada besok Rabu terakhir di Bulan Safar
Menurut dia, meskipun diselenggarakan di pinggir pantai dengan sederhana, tetapi tidak mengurangi makna memperkuat tali silaturahmi, bahkan dengan cara seperti ini menjadi suasana baru sekaligus mempromosikan wisata pantai Desa Air Anyir.
"Tradisi Rebo Kasan merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi sekarang," kata dia.
Masyarakat nampak menikmati suasana baru tradisi Rebo Kasan di pinggir pantai dengan menikmati berbagai makanan yang disediakan warga Air Anyir.
Warga yang berkunjung tidak hanya berada dari desa itu, tetapi ada warga desa lain yang sengaja berkunjung untuk ikut memeriahkan perayaan Rebo Kasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024