Ketua Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra menyatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, angka kematian pasien demam berdarah dengue (DBD) meningkat jadi tujuh orang.
"Jumlah pasien DBD sampai saat ini mencapai tujuh orang atau mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yang hanya enam orang," kata Boy Yandra di Sungailiat, Senin.
Sementara total kasus DBD mencapai 311 orang atau mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari sebelumnya hanya 288 orang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.
Sebagai organisasi kesehatan, kata Boy Yandra, pihaknya membantu pemerintah daerah dalam pencegahan penyebaran DBD langsung ke masyarakat seperti, sosialisasi pencegahan penyakit DBD, membantu membagikan serbuk abate, gerakan "Jumat Bersih" yang melibatkan masyarakat, TNI Polri dan kegiatan sosial kesehatan.
Selain itu, kata dia, HAKLI Kabupaten Bangka bekerja sama dengan lembaga pendidikan tingkat SMP dan SMA untuk membentuk juru pantau jentik di rumah masing-masing siswa.
Dari ratusan kasus DBD, masing-masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 120 orang, Batu rusa sebanyak 79 kasus, Riau Silip 35 kasus, Belinyu 24 kasus, Pemali 21 kasus, Kecamatan Bakam sebanyak 17 kasus, Mendo Barat sembilan kasus dan Kecamatan Puding Besar sebanyak enam kasus.
"Mengingat sebaran kasus DBD sudah hampir merata di semua wilayah kecamatan, saya minta seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dengan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk," kata Boy Yandra.
Boy Yandra yang juga menjabat Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka minta jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan kesehatan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Jumlah pasien DBD sampai saat ini mencapai tujuh orang atau mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yang hanya enam orang," kata Boy Yandra di Sungailiat, Senin.
Sementara total kasus DBD mencapai 311 orang atau mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari sebelumnya hanya 288 orang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.
Sebagai organisasi kesehatan, kata Boy Yandra, pihaknya membantu pemerintah daerah dalam pencegahan penyebaran DBD langsung ke masyarakat seperti, sosialisasi pencegahan penyakit DBD, membantu membagikan serbuk abate, gerakan "Jumat Bersih" yang melibatkan masyarakat, TNI Polri dan kegiatan sosial kesehatan.
Selain itu, kata dia, HAKLI Kabupaten Bangka bekerja sama dengan lembaga pendidikan tingkat SMP dan SMA untuk membentuk juru pantau jentik di rumah masing-masing siswa.
Dari ratusan kasus DBD, masing-masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 120 orang, Batu rusa sebanyak 79 kasus, Riau Silip 35 kasus, Belinyu 24 kasus, Pemali 21 kasus, Kecamatan Bakam sebanyak 17 kasus, Mendo Barat sembilan kasus dan Kecamatan Puding Besar sebanyak enam kasus.
"Mengingat sebaran kasus DBD sudah hampir merata di semua wilayah kecamatan, saya minta seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dengan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk," kata Boy Yandra.
Boy Yandra yang juga menjabat Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka minta jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan kesehatan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024