Sungailiat (ANTARA) - Staf Ahli Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra menyatakan angka kematian pasien demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu mencapai enam orang tersebar di sejumlah tempat.
"Tercatat angka pasien DBD meninggal dunia sebanyak enam orang atau mengalami peningkatan jumlah kematian dibanding sebelumnya yang hanya lima orang," kata Boy Yandra di Sungailiat, Jumat.
Ia menyebutkan, sedangkan jumlah pasien DBD yang tercatat di Dinas Kesehatan setempat baik yang masih mendapat perawatan kesehatan atau yang sudah dinyatakan sembuh terbilang cukup besar hingga 288 orang.
"Dengan kondisi itu, saya mengingatkan masyarakat supaya benar-benar melakukan antisipasi dini pencegahan penyebaran kasus itu dengan cara meningkatkan kebersihan lingkungan untuk memberantas perindukan sarang nyamuk," jelas dia.
Selain mengingatkan masyarakat meningkatkan kebersihan lingkungan kata Boy Yandra yang menjabat Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka, peningkatan kebersihan lingkungan juga dilakukan secara terpadu melibatkan petugas kesehatan di masing - masing puskesmas termasuk juga personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Terdata dari ratusan kasus DBD itu, jumlah penyebaran terbanyak di wilayah puskesmas di Kecamatan Sungailiat yakni Puskesmas Sungailiat, Kenanga dan Puskesmas Sinar Baru mencapai total 112 kasus.
Kemudian di Kecamatan Merawang sebanyak 78 kasus, Kecamatan Riau Silip sebanyak 27 kasus.
Tingginya kasus DBD itu kata dia, memaksa harus memberlakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara optimal seperti, menguras bak mandi rutin seminggu sekali, menimbun barang bekas, menutup tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur, tidak menggantungkan baju dalam rumah, menabur serbuk Abate, menggunakan krim anti anti gigitan nyamuk, dan melakukan fogging atau 8 M.
Boy Yandra mengingatkan masyarakat jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan seperti demam tinggi supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk memperoleh perawatan kesehatan.