Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengimbau warga agar tidak melakukan aksi borong untuk mencegah kenaikan harga sembako menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H.


"Aksi borong yang dilakukan warga tentu akan memicu kenaikan harga beras, gula, tepung, minyak goreng dan kebutuhan lebaran lainnya," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Babel Husni Thambrin di Pangkalpinang, Sabtu.


Ia menjelaskan, aksi borong atau membeli kebutuhan secara berlebihan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri sering terjadi sehingga harga kebutuhan sembako dan lebaran lainnya mengalami kenaikan yang cukup tinggi sehingga memberatkan masyarakat kurang mampu memenuhi kebutuhannya.


"Harga sembako di pasaran berdasarkan hukum pasar, yaitu apabila permintaan meningkat otomatis harga sembako akan mengalami kenaikan karena hampir 95 persen kebutuhan sembako masyarakat dipasok dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.


Ia mengatakan, berdasarkan pantauan stok sembako pada distributor dan tingkat pengecer di sejumlah pasar tradisional masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga.


Stok beras pada 11 distributor beras yaitu CV Bina Purnama Bersama, CV Bangka Alam Sejahtera, CV Cahaya Abadi, Akon, Toko Johan, Sumber Pangan, Bulog, Toko Sumber Pelita, Toko Kim Nyuk, CV AS dan UD Mawar Jaya Belitung sebanyak 4.857 ton.

Stok gula mencapai 820 ton, stok terigu 190 ton, stok minyak goreng 210 ton, stok kacang tanah sebanyak 45 ton.


"Stok kebutuhan pokok diperkirakan cukup hingga Oktober 2011 untuk memenuhi kebutuhan dan kosumsi warga," ujarnya.      


Menurut dia, biasanya permintaan sembako menjelang lebaran sudah mulai mengalami peningkatan pada H-7 lebaran dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga H-1 lebaran.


"Kebiasaan masyarakat Babel merayakan lebaran secara berlebihan sehingga kenaikan harga barang sulit dikendalikan," ujarnya.


Untuk itu, kata dia, diimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong dan merayakan Idul Fitri secara berlebihan.


"Dalam memeriahkan lebaran diharapkan masyarakat tidak memaksakan kehendak membeli barang-barang lebaran di luar batas kemampuan karena kebiasaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lebaran mereka tidak segan-segan berutang atau mengadaikan perhiasan, rumah dan tanah," ujarnya. 

Pewarta: pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013