Sebagai umat manusia kita harus memahami bahwa pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Toleransi dapat meningkatkan rasa nasionalisme, menciptakan hubungan baik antar sesama, dan mencegah konflik.
Toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain, serta tidak memaksakan kehendak.
Berikut adalah beberapa contoh sikap toleransi beragama:
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri mayoritas dihuni oleh suku melayu Muslim. Berdasarkan data yang sudah ada, untuk agama Islam 90,47 persen, Budha 4,05 persen, Kristen 3,39 persen, Konghucu 1,96 persen, Hindu 0,08 persen dan kepercayaan 0,05 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Toleransi dapat meningkatkan rasa nasionalisme, menciptakan hubungan baik antar sesama, dan mencegah konflik.
Toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati dan menghargai keyakinan orang lain, serta tidak memaksakan kehendak.
Berikut adalah beberapa contoh sikap toleransi beragama:
- Memperbolehkan orang lain beribadah sesuai agamanya
- Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan
- Tidak melakukan diskriminasi, terutama pada agama minoritas
- Tidak mengganggu proses ibadah orang lain
- Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sendiri mayoritas dihuni oleh suku melayu Muslim. Berdasarkan data yang sudah ada, untuk agama Islam 90,47 persen, Budha 4,05 persen, Kristen 3,39 persen, Konghucu 1,96 persen, Hindu 0,08 persen dan kepercayaan 0,05 persen.
Dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, maka diperlukan sebuah organisasi kemasyarakatan. Organisasi tersebut adalah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) adalah salah satu organisasi kemasyarakatan yang berperan untuk memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama.
Di Bangka Belitung sendiri terdapat organisasi FKUB salah satunya di kota Pangkalpinang. Dimana organisasi ini untuk memperkuat tali silaturahmi dan mempertahankan budaya saling toleransi beragama yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.
FKUB dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah dan organisasi ini pengurusannya dilantik langsung oleh Walikota.
FKUB bersifat independen dalam menetapkan kebijakan melalui musyawarah dan mufakat.
Dan dari organisasi ini lah kita bisa melihat bahwa toleransi beragama yang ada di Bangka Belitung sangat luar biasa dan sangat kuat. Yang dimana di dalam organisasi tersebut terdapat pengurus dari berbagai agama.
Tugas FKUB di Bangka Belitung, antara lain:
Beberapa hari yang lalu mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) dari jurusan ilmu politik mendatangi beberapa tempat ibadah seperti masjid, gereja dan kelenteng yang ada di Bangka Belitung.
Menurut penelitian penulis dan kawan-kawan, toleransi beragama yang ada di Bangka Belitung berjalan dengan baik dan sangat luar biasa. Toleransi agama di Bangka Belitung dianggap berjalan dengan baik, ditandai dengan kerukunan antarumat beragama dan jarang terjadi perselisihan. Hal ini diyakini karena peran penting para tokoh agama yang memiliki strategi khusus untuk mendidik umatnya.
Mari terus kita lestarikan budaya toleransi yang ada di Bangka Belitung ini. Kita sebagai manusia harus menumbuhkan sikap toleransi, menggali pengetahuan tentang toleransi antar umat beragama, memupuk pikiran terbuka, mempelajari budaya dan orang lain, serta memperluas wawasan, melaksanakan ajaran agama dengan baik, menghormati agama yang diyakini oleh orang lain dan tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama.
*) Penulis adalah Riesty Eksani, mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) jurusan ilmu politik
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) adalah salah satu organisasi kemasyarakatan yang berperan untuk memelihara dan mengembangkan kerukunan umat beragama.
Di Bangka Belitung sendiri terdapat organisasi FKUB salah satunya di kota Pangkalpinang. Dimana organisasi ini untuk memperkuat tali silaturahmi dan mempertahankan budaya saling toleransi beragama yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.
FKUB dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah dan organisasi ini pengurusannya dilantik langsung oleh Walikota.
FKUB bersifat independen dalam menetapkan kebijakan melalui musyawarah dan mufakat.
Dan dari organisasi ini lah kita bisa melihat bahwa toleransi beragama yang ada di Bangka Belitung sangat luar biasa dan sangat kuat. Yang dimana di dalam organisasi tersebut terdapat pengurus dari berbagai agama.
Tugas FKUB di Bangka Belitung, antara lain:
- Melakukan dialog dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama
- Menampung aspirasi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan keagamaan
- Menyalurkan aspirasi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan keagamaan dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
- Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang keagamaan yang berkaitan dengan kerukunan umat beragama
Beberapa hari yang lalu mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) dari jurusan ilmu politik mendatangi beberapa tempat ibadah seperti masjid, gereja dan kelenteng yang ada di Bangka Belitung.
Menurut penelitian penulis dan kawan-kawan, toleransi beragama yang ada di Bangka Belitung berjalan dengan baik dan sangat luar biasa. Toleransi agama di Bangka Belitung dianggap berjalan dengan baik, ditandai dengan kerukunan antarumat beragama dan jarang terjadi perselisihan. Hal ini diyakini karena peran penting para tokoh agama yang memiliki strategi khusus untuk mendidik umatnya.
Mari terus kita lestarikan budaya toleransi yang ada di Bangka Belitung ini. Kita sebagai manusia harus menumbuhkan sikap toleransi, menggali pengetahuan tentang toleransi antar umat beragama, memupuk pikiran terbuka, mempelajari budaya dan orang lain, serta memperluas wawasan, melaksanakan ajaran agama dengan baik, menghormati agama yang diyakini oleh orang lain dan tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama.
*) Penulis adalah Riesty Eksani, mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) jurusan ilmu politik
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024