Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha mengembangkan tiga lokasi budi daya perikanan untuk mendukung gerakan satu desa satu produk atau "one village one product" (OVOP).

"Untuk tahun ini kami mulai di tiga desa, masing-masing Desa Belolaut, Kecamatan Muntok, Desa Kapit dan Bakit yang berada di wilayah Kecamatan Parittiga," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Amir Hamzah di Muntok, Jumat.

Ia mengatakan, pembentukan desa OVOP tersebut sesuai dengan keinginan warga masing-masing desa dengan disesuaikan potensi sumber daya alam dan manusia yang ada.

Untuk Desa Belolaut, Muntok, ujarnya, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya bersama warga sudah berhasil mengembangkan budi daya kerang darah, bahkan sudah melibatkan hampir seluruh warga di satu dusun.

"Dalam dua tahun terakhir kami juga sudah melakukan uji coba budi daya ikan kerapu di Teluk Kelabat dengan melibatkan warga Desa Bakit, Kecamatan Parittiga," kata dia.

Usaha baru tersebut, menurutnya, cukup berhasil dan mampu menarik sejumlah warga lain untuk terlibat secara swadaya dalam mengembangkan budi daya ikan kerapu.

Ia optimistis dengan pendampingan yang berkelanjutan usaha warga untuk menjadikan budi daya kerapu di wilayah Teluk Kelabat akan berhasil sekaligus memberikan manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.

"Desa Kapit, Kecamatan Parittiga dalam setahun terakhir menjadi perhatian kami untuk menyukseskan OVOP, yaitu dengan uji coba budi daya kepiting jenis soka," katanya.

Menurut dia, dari sisi lokasi desa tersebut cocok untuk pengembangan budi daya kepiting soka, bahkan tawaran dari pemerintah juga mendapatkan sambutan cukup antusias oleh warga desa setempat.

"Sebagai bentuk keseriusan pemerintah dan komitmen warga desa, beberapa waktu lalu kami kiri sebanyak 15 orang anggota kelompok nelayan di desa itu untuk belajar budi daya kepiting soka di balai latihan di Brebes, Jawa Tengah," katanya.

Dengan bekal yang didapat dari pelatihan dan praktik langsung tersebut diharapkan bisa menjadi modal awal untuk memulai usaha budi daya kepiting soka.

"Tahun ini kami juga akan membantu permodalan usaha awal berupa bibit kepiting kepada kelompok nelayan tersebut agar mereka bisa segera memulai usahanya," kata dia.

Dengan modal semangat warga dan potensi alam yang dimiliki, dia optimisits dalam dua atau tiga tahun ke depan usaha budi daya kepiting soka di desa tersebut akan terlihat hasil dan manfaatnya.

"Kami yakin jika digeluti sungguh-sungguh usaha budi daya kepiting soka akan berhasil memberikan dampak ekonomi dan kemandirian warga di desa tersebut," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016