Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperketat pengawasan kebersihan lingkungan sebagai upaya memaksimalkan pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Pengawasan kebersihan lingkungan di saat musim penghujan seperti sekarang penting dilakukan untuk mencegah kasus DBD yang sekarang mencapai 376 orang," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
Ia menyebutkan, dari ratusan kasus DBD tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat angka kematian mencapai tujuh orang.
"Sebaran kasus DBD terbanyak di Kecamatan Sungailiat mencapai 159 orang, Kecamatan Merawang sebanyak 85 orang, Riau Silip 37 orang, Pemali 36 orang, Belinyu 22 orang, Bakam 20 orang, Mendo Barat 12 orang dan Kecamatan Puding Besar sebanyak tujuh orang," katanya.
Selain memaksimalkan pengawasan kebersihan lingkungan, kata Boy Yandra, pihaknya ikut terlibat membantu Dinas Kesehatan melakukan pencegahan mulai dari kerja bakti bersama, sosialisasi pencegahan DBD dan kegiatan lain yang terkait penyebaran kasus itu.
"Masyarakat harus memperhatikan kebersihan lingkungan terutama di musim penghujan seperti sekarang, jangan sampai ada genangan air di sekeliling rumah yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk," jelasnya.
Ia minta agar masyarakat terutama yang rawan sebaran DBD supaya melakukan pencegahan dini dengan cara menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat-rapat semua tempat penampungan air dan kubur barang-barang bekas di dalam tanah dan mendaur ulang barang-barang bekas yang bernilai ekonomis.
"Dalam kamar tidak boleh lembab, dipastikan tidak ada pakaian yang digantung atau di jemur di luar. Dengan prilaku hidup di lingkungan yang bersih mudah-mudahan tidak ada ancaman gigitan nyamuk Aedes aegypti" ujar Boy Yandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Pengawasan kebersihan lingkungan di saat musim penghujan seperti sekarang penting dilakukan untuk mencegah kasus DBD yang sekarang mencapai 376 orang," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
Ia menyebutkan, dari ratusan kasus DBD tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat angka kematian mencapai tujuh orang.
"Sebaran kasus DBD terbanyak di Kecamatan Sungailiat mencapai 159 orang, Kecamatan Merawang sebanyak 85 orang, Riau Silip 37 orang, Pemali 36 orang, Belinyu 22 orang, Bakam 20 orang, Mendo Barat 12 orang dan Kecamatan Puding Besar sebanyak tujuh orang," katanya.
Selain memaksimalkan pengawasan kebersihan lingkungan, kata Boy Yandra, pihaknya ikut terlibat membantu Dinas Kesehatan melakukan pencegahan mulai dari kerja bakti bersama, sosialisasi pencegahan DBD dan kegiatan lain yang terkait penyebaran kasus itu.
"Masyarakat harus memperhatikan kebersihan lingkungan terutama di musim penghujan seperti sekarang, jangan sampai ada genangan air di sekeliling rumah yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk," jelasnya.
Ia minta agar masyarakat terutama yang rawan sebaran DBD supaya melakukan pencegahan dini dengan cara menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat-rapat semua tempat penampungan air dan kubur barang-barang bekas di dalam tanah dan mendaur ulang barang-barang bekas yang bernilai ekonomis.
"Dalam kamar tidak boleh lembab, dipastikan tidak ada pakaian yang digantung atau di jemur di luar. Dengan prilaku hidup di lingkungan yang bersih mudah-mudahan tidak ada ancaman gigitan nyamuk Aedes aegypti" ujar Boy Yandra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024