Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintensifkan sosialisasi dan edukasi donor darah kepada siswa-siswi sekolah menengah atas dan sederajat guna meningkatkan kesadaran masyarakat mendonorkan darah mereka.
"Kami terus berupaya meningkatkan stok darah untuk memenuhi kebutuhan darah pasien rumah sakit yang tinggi," kata Kepala Bagian Pelayanan Donor PMI Kepulauan Babel Melinda di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi untuk mengedukasi para siswa-siswi di SLTA dan sederajat ini sangat penting, agar ke depannya mereka tertarik menjadi pendonor darah tetap untuk memenuhi kebutuhan darah rumah sakit yang tinggi.
"Syarat menjadi pendonor harus berusia minimal 17 tahun dan maksimal 50 tahun. Meski usia para siswa ini masih di bawah 17 tahun, namun diharapkan di saat usia 18 tahun nanti mereka menjadi pendonor tetap di PMI," katanya.
Ia menyatakan saat ini permintaan darah dari pasien rumah sakit mencapai 60 kantong per hari, sementara masyarakat yang datang langsung ke PMI untuk mendonorkan darahnya masih kurang, sehingga PMI cukup sulit memenuhi kebutuhan darah masyarakat yang tinggi ini.
"Dalam sehari pendonor yang datang ke PMI hanya sekitar 12 hingga 13 orang saja, sementara permintaan darah masyarakat minimal 60 kantong per hari," katanya.
Ia berharap dengan kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan para generasi muda manfaat dari rutin mendonorkan darah.
"Banyak manfaat mendonorkan darah secara rutin bagi kesehatan, seperti dapat menjaga kesehatan jantung, sebagai deteksi dini penyakit, meningkatkan produksi sel darah, mencegah risiko terkena kanker dan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami terus berupaya meningkatkan stok darah untuk memenuhi kebutuhan darah pasien rumah sakit yang tinggi," kata Kepala Bagian Pelayanan Donor PMI Kepulauan Babel Melinda di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi untuk mengedukasi para siswa-siswi di SLTA dan sederajat ini sangat penting, agar ke depannya mereka tertarik menjadi pendonor darah tetap untuk memenuhi kebutuhan darah rumah sakit yang tinggi.
"Syarat menjadi pendonor harus berusia minimal 17 tahun dan maksimal 50 tahun. Meski usia para siswa ini masih di bawah 17 tahun, namun diharapkan di saat usia 18 tahun nanti mereka menjadi pendonor tetap di PMI," katanya.
Ia menyatakan saat ini permintaan darah dari pasien rumah sakit mencapai 60 kantong per hari, sementara masyarakat yang datang langsung ke PMI untuk mendonorkan darahnya masih kurang, sehingga PMI cukup sulit memenuhi kebutuhan darah masyarakat yang tinggi ini.
"Dalam sehari pendonor yang datang ke PMI hanya sekitar 12 hingga 13 orang saja, sementara permintaan darah masyarakat minimal 60 kantong per hari," katanya.
Ia berharap dengan kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan para generasi muda manfaat dari rutin mendonorkan darah.
"Banyak manfaat mendonorkan darah secara rutin bagi kesehatan, seperti dapat menjaga kesehatan jantung, sebagai deteksi dini penyakit, meningkatkan produksi sel darah, mencegah risiko terkena kanker dan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024