London (Antara Babel) - Atase Perdagangan KBRI Madrid dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona berpartisipasi dalam pameran produk hasil laut dan hasil laut yang dibekukan yaitu "Seafood and Frozen Seafood Exposition Ke-18" di Kota Vigo, Spanyol, sebagai upaya menembus pasar Eropa.
Keterangan KBRI Madrid yang diterima Antara London, Minggu, menyebutkan pameran terbesar kedua di dunia untuk produk hasil laut yang diadakan Konfederasi Industri Perikanan Spanyol (Conxemar) dibuka Menteri Negara Perikanan Spanyol, Andres Hermida dan Walikota Vigo, Abel Caballero, itu diikuti 583 perusahaan dari 156 negara dan dikunjungi oleh 30.020 pembeli internasional dan profesional.
Presiden Conxemar, Jose Luis Freire, menyebutkan pameran tahun 2016 lebih sukses dibandingkan tahun 2015, yang terlihat dari jumlah peserta dimana tahun 2015 hanya diikuti 520 perusahaan dari 105 negara, dan dikunjungi hanya oleh 27.000 buyers.
Perusahaan Indonesia yang berpartisipasi merupakan produsen seafood dan frozen seafood yang ingin menembus pasar internasional, khususnya Spanyol yang merupakan pasar terbesar seafood nomor dua di dunia setelah Jepang.
Perusahaan tersebut adalah PT Permata Marindo Jaya, PT Inti Lautan Fajar, PT Toba Surimi, PT Awindo Internasional, PT Fresh On Time Seafood dan PT Dharma Samudra Fishing Industry, yang menempati lahan luas di Pavilion E7.
Kepesertaan Indonesia tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015, baik dalam jumlah perusahaan, dari empat perusahaan pada 2015, meningkat menjadi enam perusahaan, maupun dalam nilai transaksi yang naik dari lima juta dolar AS tahun 2015 menjadi 10 juta dolar AS lebih tahun 2016.
Adi Widjaja dari PT Permata Marindo Jaya menyatakan produk seafood dan frozen seafood Indonesia menjadi perhatian kalangan international buyers karena kualitasnya, dengan jaminan supply berlimpah dan harga bersaing.
Selain itu, menurut Herman Sutjiamidjaja dari perusahaan Dharma Samudera Fishing Industries Tbk, produk Indonesia yang sangat bervariasi juga menjadi daya tarik tersendiri, yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Sementara Atase Perdagangan KBRI Madrid, Elisa Rosma menyatakan pada Pameran ini, produk seafood Indonesia yang diminati selain ikan tuna ekor kuning dan ikan tuna skipjack yang sudah terkenal, juga produk cumi-cumi dan gurita yang permintaannya meningkat tajam.
Angka ekspor hasil produk seafood Indonesia yang masuk ke Spanyol periode Januari-Juni 2016 tercatat 13,3 juta dolar AS naik 52,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yang hanya 8,7 juta dolar AS.
Pasar Spanyol mempunyai daya tarik tersendiri bagi semua negara eksportir seafood karena meskipun negara itu penghasil produk seafood, namun untuk memenuhi permintaan domestik yang tinggi--untuk 44 juta peduduk dan 68 turis internasional--impor masih tinggi. Oleh karena itu, KBRI Madrid kembali berpartisipasi dalam Pameran tersebut, setelah absen selama lima tahun (2010-2014).
KBRI Madrid mengharapkan melalui partisipasi stan Indonesia dalam pameran itu. Indonesia dapat meningkatkan peringkatnya sebagai mitra dagang Spanyol untuk produk seafood. Saat ini Indonesia termasuk empat negara Asia pemasok besar ke pasar Spanyol dengan posisi di peringkat 41. Negara Asia lainnya yang peringkatnya lebih tinggi adalah Tiongkok (4), India (13) dan Vietnam (23).
Meningkatnya permintaan pasar internasional akan produk seafood Indonesia diharapkan akan menarik perhatian kalangan industri seafood internasional untuk memperluas bisnisnya dengan membuka usaha di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Keterangan KBRI Madrid yang diterima Antara London, Minggu, menyebutkan pameran terbesar kedua di dunia untuk produk hasil laut yang diadakan Konfederasi Industri Perikanan Spanyol (Conxemar) dibuka Menteri Negara Perikanan Spanyol, Andres Hermida dan Walikota Vigo, Abel Caballero, itu diikuti 583 perusahaan dari 156 negara dan dikunjungi oleh 30.020 pembeli internasional dan profesional.
Presiden Conxemar, Jose Luis Freire, menyebutkan pameran tahun 2016 lebih sukses dibandingkan tahun 2015, yang terlihat dari jumlah peserta dimana tahun 2015 hanya diikuti 520 perusahaan dari 105 negara, dan dikunjungi hanya oleh 27.000 buyers.
Perusahaan Indonesia yang berpartisipasi merupakan produsen seafood dan frozen seafood yang ingin menembus pasar internasional, khususnya Spanyol yang merupakan pasar terbesar seafood nomor dua di dunia setelah Jepang.
Perusahaan tersebut adalah PT Permata Marindo Jaya, PT Inti Lautan Fajar, PT Toba Surimi, PT Awindo Internasional, PT Fresh On Time Seafood dan PT Dharma Samudra Fishing Industry, yang menempati lahan luas di Pavilion E7.
Kepesertaan Indonesia tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015, baik dalam jumlah perusahaan, dari empat perusahaan pada 2015, meningkat menjadi enam perusahaan, maupun dalam nilai transaksi yang naik dari lima juta dolar AS tahun 2015 menjadi 10 juta dolar AS lebih tahun 2016.
Adi Widjaja dari PT Permata Marindo Jaya menyatakan produk seafood dan frozen seafood Indonesia menjadi perhatian kalangan international buyers karena kualitasnya, dengan jaminan supply berlimpah dan harga bersaing.
Selain itu, menurut Herman Sutjiamidjaja dari perusahaan Dharma Samudera Fishing Industries Tbk, produk Indonesia yang sangat bervariasi juga menjadi daya tarik tersendiri, yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Sementara Atase Perdagangan KBRI Madrid, Elisa Rosma menyatakan pada Pameran ini, produk seafood Indonesia yang diminati selain ikan tuna ekor kuning dan ikan tuna skipjack yang sudah terkenal, juga produk cumi-cumi dan gurita yang permintaannya meningkat tajam.
Angka ekspor hasil produk seafood Indonesia yang masuk ke Spanyol periode Januari-Juni 2016 tercatat 13,3 juta dolar AS naik 52,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yang hanya 8,7 juta dolar AS.
Pasar Spanyol mempunyai daya tarik tersendiri bagi semua negara eksportir seafood karena meskipun negara itu penghasil produk seafood, namun untuk memenuhi permintaan domestik yang tinggi--untuk 44 juta peduduk dan 68 turis internasional--impor masih tinggi. Oleh karena itu, KBRI Madrid kembali berpartisipasi dalam Pameran tersebut, setelah absen selama lima tahun (2010-2014).
KBRI Madrid mengharapkan melalui partisipasi stan Indonesia dalam pameran itu. Indonesia dapat meningkatkan peringkatnya sebagai mitra dagang Spanyol untuk produk seafood. Saat ini Indonesia termasuk empat negara Asia pemasok besar ke pasar Spanyol dengan posisi di peringkat 41. Negara Asia lainnya yang peringkatnya lebih tinggi adalah Tiongkok (4), India (13) dan Vietnam (23).
Meningkatnya permintaan pasar internasional akan produk seafood Indonesia diharapkan akan menarik perhatian kalangan industri seafood internasional untuk memperluas bisnisnya dengan membuka usaha di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016