Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Setda Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tony Marza berpendapat keberhasilan penanganan stunting memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Keberhasilan kita menurunkan kasus stunting, tentu berdampak besar terhadap peningkatan kualitas masyarakat terutama generasi muda yang akan datang," kata Tony Marza saat rapat koordinasi percepatan penanganan stunting.di Sungailiat, Senin.
Untuk itu, kata dia, percepatan penanganan stunting menjadi prioritas kerja pemerintah Kabupaten Bangka dengan cara memperkuat kerja sama lintas sektor seperti, lembaga pendidikan, perbankan, swasta, kesehatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Penguatan kerja sama antar sektor menjadi sarana untuk berbagi informasi dan pengalaman, menyusun langkah-langkah konkrit yang dapat diimplementasikan secara bersama-sama," jelas Tony Marza.
Menurutnya, pihaknya selalu mengedukasi masyarakat yang memiliki anak balita, dengan mendorong pemenuhan asupan makanan bergizi yang berimbang supaya anak tumbuh sehat dan cerdas.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Nurita mengatakan, capaian penanganan kasus stunting cukup memuaskan karena angka kasus mengalami penurunan.
"Tahun 2023 kasus stunting yang tersebar di desa lokasi fokus sebanyak 320 kasus dan sampai akhir Oktober 2024 turun menjadi 246 anak stunting," jelasnya.
Menurutnya, pihaknya bersama dengan lembaga yang lain terus berupaya kerja untuk mencapai target nihil kasus stunting dengan cara, pemberian makanan gizi tambahan, pengukuran dan penimbangan balita serta intervensi lain yang memacu penurunan stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Keberhasilan kita menurunkan kasus stunting, tentu berdampak besar terhadap peningkatan kualitas masyarakat terutama generasi muda yang akan datang," kata Tony Marza saat rapat koordinasi percepatan penanganan stunting.di Sungailiat, Senin.
Untuk itu, kata dia, percepatan penanganan stunting menjadi prioritas kerja pemerintah Kabupaten Bangka dengan cara memperkuat kerja sama lintas sektor seperti, lembaga pendidikan, perbankan, swasta, kesehatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Penguatan kerja sama antar sektor menjadi sarana untuk berbagi informasi dan pengalaman, menyusun langkah-langkah konkrit yang dapat diimplementasikan secara bersama-sama," jelas Tony Marza.
Menurutnya, pihaknya selalu mengedukasi masyarakat yang memiliki anak balita, dengan mendorong pemenuhan asupan makanan bergizi yang berimbang supaya anak tumbuh sehat dan cerdas.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Nurita mengatakan, capaian penanganan kasus stunting cukup memuaskan karena angka kasus mengalami penurunan.
"Tahun 2023 kasus stunting yang tersebar di desa lokasi fokus sebanyak 320 kasus dan sampai akhir Oktober 2024 turun menjadi 246 anak stunting," jelasnya.
Menurutnya, pihaknya bersama dengan lembaga yang lain terus berupaya kerja untuk mencapai target nihil kasus stunting dengan cara, pemberian makanan gizi tambahan, pengukuran dan penimbangan balita serta intervensi lain yang memacu penurunan stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024