Jakarta (Antara Babel) - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan tidak masalah dianggap sebagai "underdog" dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2017, sehingga menjadi penyemangat dirinya untuk meningkatkan kemampuan.
"Ada yang mengatakan bahwa Agus tidak punya pengalaman, saya terima dan senang karena itu memacu untuk bisa kejar ketertinggalan," katanya dalam acara silaturahmi dengan para habib dan habaib di daerah Kalibata, Jakarta, Minggu.
Agus mengaku senang kalau ada pihak yang meremehkannya untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada Jakarta 2017, artinya dirinya harus memacu diri untuk mengejar ketertinggalan.
Dia mengatakan, dirinya menyampaikan kepada tim untuk bermental kuda hitam karena semakin tidak dianggap justru semakin bisa berbuat dan semangat mencapai hal-hal yang baik.
"Saya nyaman dengan itu karena semakin tidak dianggap, justru kami harus semakin berbuat, dan semangat untuk bisa mencapai hal-hal yang baik," ujarnya.
Agus mengatakan, sebagai anak pertama Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya juga menanggapi banyaknya tudingan bahwa dia hanya memanfaatkan nama ayahnya.
Dia menegaskan dirinya tidak menggantungkan peluangnya untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2017 hanya dengan modal dinasti politik SBY.
"Dinasti itu kerajaan yang diberikan turun temurun tanpa meminta persetujuan khalayak dan dengan sendirinya mendapat kekuasaan. Ini tidak, saya juga mengikuti prosesnya," katanya.
Dia menjelaskan, pengalamannya di dunia militer, adalah salah satu bukti bahwa dirinya tidak hanya sekedar mendompleng nama besar bapaknya.
Menurut dia, prinsip kepemimpinan di militer itu sifatnya universal dan sangat bisa dibawa atau diaplikasikan di dunia yang baru digelutinya yaitu politik dan birokrasi pemerintahan.
Dalam Pilkada DKI 2017 mendatang, Agus akan berpasangan dengan Sylviana Murni dan diusung empat partai yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Ada yang mengatakan bahwa Agus tidak punya pengalaman, saya terima dan senang karena itu memacu untuk bisa kejar ketertinggalan," katanya dalam acara silaturahmi dengan para habib dan habaib di daerah Kalibata, Jakarta, Minggu.
Agus mengaku senang kalau ada pihak yang meremehkannya untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada Jakarta 2017, artinya dirinya harus memacu diri untuk mengejar ketertinggalan.
Dia mengatakan, dirinya menyampaikan kepada tim untuk bermental kuda hitam karena semakin tidak dianggap justru semakin bisa berbuat dan semangat mencapai hal-hal yang baik.
"Saya nyaman dengan itu karena semakin tidak dianggap, justru kami harus semakin berbuat, dan semangat untuk bisa mencapai hal-hal yang baik," ujarnya.
Agus mengatakan, sebagai anak pertama Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya juga menanggapi banyaknya tudingan bahwa dia hanya memanfaatkan nama ayahnya.
Dia menegaskan dirinya tidak menggantungkan peluangnya untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2017 hanya dengan modal dinasti politik SBY.
"Dinasti itu kerajaan yang diberikan turun temurun tanpa meminta persetujuan khalayak dan dengan sendirinya mendapat kekuasaan. Ini tidak, saya juga mengikuti prosesnya," katanya.
Dia menjelaskan, pengalamannya di dunia militer, adalah salah satu bukti bahwa dirinya tidak hanya sekedar mendompleng nama besar bapaknya.
Menurut dia, prinsip kepemimpinan di militer itu sifatnya universal dan sangat bisa dibawa atau diaplikasikan di dunia yang baru digelutinya yaitu politik dan birokrasi pemerintahan.
Dalam Pilkada DKI 2017 mendatang, Agus akan berpasangan dengan Sylviana Murni dan diusung empat partai yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016