Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan sebanyak 122 pasien tuberkulosis (TB) di Kepulauan Babel meninggal, karena terlambat mendapatkan pengobatan medis di rumah sakit.
"Pasien TB meninggal ini sudah dalam kondisi parah dan terlambat mendapat penanganan medis," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel Andri Nurtito, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan hasil pendataan tim kesehatan di Dinkes Kepulauan Babel sejak Januari hingga September 2024 sebanyak 122 pasien TB ini meninggal tersebar di Kabupaten Bangka 43 orang, Belitung 13, Bangka Tengah 10, Bangka Barat 14, Bangka Selatan 13, Belitung Timur 17 dan Kota Pangkalpinang 12 orang pasien.
"Diperkirakan kasus pasien TB meninggal ini terus meningkat hingga Desember tahun ini, mengingat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di pusat layanan kesehatan yang belum baik," katanya.
Ia menyatakan kasus pasien TB dalam empat tahun terakhir ini mengalami peningkatan, sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk memberantas penularan TB ini.
Baca juga: Dinkes Babel tangani 2.136 kasus TBC
Jumlah pasien TB meninggal selama 2023 sebanyak 163 orang atau meningkat dibandingkan 2022 sebanyak 94 orang dan 2021 sebanyak 109 orang pasien TB meninggal.
"TB ini dapat diobati dan disembuhkan. Namun, dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengobatan TB ini mengakibatkan penyakit yang diderita semakin akut dan akhirnya meninggal," katanya.
Ia menekankan pengobatan TB sangat penting dilakukan dengan tepat waktu, tepat cara dan tepat dosis (3T), sehingga pasien bisa sembuh dari penyakit tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksakan kesehatannya dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah TB dan penyakit lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Pasien TB meninggal ini sudah dalam kondisi parah dan terlambat mendapat penanganan medis," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel Andri Nurtito, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan hasil pendataan tim kesehatan di Dinkes Kepulauan Babel sejak Januari hingga September 2024 sebanyak 122 pasien TB ini meninggal tersebar di Kabupaten Bangka 43 orang, Belitung 13, Bangka Tengah 10, Bangka Barat 14, Bangka Selatan 13, Belitung Timur 17 dan Kota Pangkalpinang 12 orang pasien.
"Diperkirakan kasus pasien TB meninggal ini terus meningkat hingga Desember tahun ini, mengingat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan di pusat layanan kesehatan yang belum baik," katanya.
Ia menyatakan kasus pasien TB dalam empat tahun terakhir ini mengalami peningkatan, sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk memberantas penularan TB ini.
Baca juga: Dinkes Babel tangani 2.136 kasus TBC
Jumlah pasien TB meninggal selama 2023 sebanyak 163 orang atau meningkat dibandingkan 2022 sebanyak 94 orang dan 2021 sebanyak 109 orang pasien TB meninggal.
"TB ini dapat diobati dan disembuhkan. Namun, dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pengobatan TB ini mengakibatkan penyakit yang diderita semakin akut dan akhirnya meninggal," katanya.
Ia menekankan pengobatan TB sangat penting dilakukan dengan tepat waktu, tepat cara dan tepat dosis (3T), sehingga pasien bisa sembuh dari penyakit tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksakan kesehatannya dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah TB dan penyakit lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024