Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengumpulkan data objek pemajuan kebudayaan untuk penyusunan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) 2025-2029.

"Pengumpulan data telah kami laksanakan selama tujuh hari berturut-turut dengan melibatkan banyak pihak, agar data yang terkumpul valid dan faktual," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Mentok, Kamis.

Menurut dia, rangkaian pengumpulan dan kurasi data Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) penting dilakukan sebagai persiapan dalam penyusunan PPKD Kabupaten Bangka Barat 2025-2029.

Dalam penyusunan PPKD ini, Bambang Haryo bertindak sebagai kordinator tim penyusun PPKD, melakukan pengumpulan data bersama tim Data Pokok Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat dengan menghadirkan perwakilan dari seluruh desa/kelurahan yang ada di daerah itu.

Secara bertahap dilakukan diskusi pengumpulan dan kurasi data bersama perwakilan masing-masing desa/kelurahan di seluruh kecamatan, sejak 17 Desember 2024.

Proses pengumpulan dan kurasi data OPK bersama perwakilan dari pemerintah desa ini efektif untuk menjamin pemutakhiran data objek kebudayaan di tingkat desa menjadi lebih faktual.

Pelibatan pihak pemerintah desa dilakukan karena mereka lebih memahami dan mengetahui informasi terkait dengan sebaran data objek kebudayaan (OPK dan cagar budaya), pelaku budaya lokal, kelembagaan, sarana dan prasarana kebudayaan, serta permasalahan dan usulan rekomendasi atas upaya pemajuan kebudayaan yang ada di lingkungan masing-masing.

"Ini merupakan sebuah langkah kongkret untuk melakukan pembangunan kebudayaan yang inklusif, fungsional, dan organik di Bumi Sejiran Setason -sebutan Bangka Barat-," katanya.

Dalam diskusi itu muncul beberapa gagasan dan ide baik dengan mendorong agar desa mampu memperkuat upaya pemajuan desa dengan menyusun dokumen pemajuan kebudayaan tingkat desa.

"Kami berupaya mendorong agar gagasan tersebut bisa segera terlaksana, karena membangun Indonesia bermula dari desa, dan menjadikan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional dengan meletakkan desa sebagai objek sekaligus subjek pembangunan," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024